SajianSedap.com - Daging merupakan salah satu bahan makanan yang bisa digunakan untuk memasak berbagai santapan.
Sebut saja rendang, kalio, soto, bakso banyak hidangan lezat menggunakan daging sebagai bahan utamanya.
Khususnya daging sapi, daging ini memiliki ciri khas seratnya yang lebih tebal dibanding daging sapi.
Jika diolah emnajdi seperti bakso, hasilnya olahan akan lebih kenyal.
Selain itu, kandungan lemaknya pun lebih tinggi.
Apabila Anda suka kuah yang gurih, menambahkan daging bisa membuat kuah menjadi gurih dan harum.
Tak hanya bisa diolah menjadi beragam makanan, daging pun bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama.
Cara penyimpanan yang tepat serta suhu yang pas bisa membuat daging bisa bertahan hingga berbulan-bulan.
Lalu bagaimana cara menyimpan daging sapi yang tepat agar bisa awet dan tidka rusak?
Melansir dari Master Class, untuk menyimpan daging ada beberapa hal yag perlu Anda perhatikan.
Pertama kualitas daging yang Anda beli dari toko kelontong akan membantu menentukan berapa lama daging tersebut akan bertahan.
Potongan utama dan pilihan USDA adalah kualitas terbaik yang dapat Anda beli.
Secara umum, daging mentah bisa tetap segar di dalam freezer hingga dua belas bulan.
Potongan daging lainnya terutama daging giling, bacon, dan sosis hanya akan tetap segar hingga dua bulan.
Lantas bagaimana cara membekukan?
Setelah dipotong, segera bekukan daging dengan cepat untuk mencegah kristal es.
Menyimpan daging dalam suhu ruangan terlalu lama akan berisiko membuat daging kehilangan kesegarannya.
Selain itu, menyimpan daging dengan cepat akan mencegah terbentuknya kristal es.
Jika Anda tidak berencana memakan daging yang Anda beli segera, pastikan untuk membekukan daging mentah dalam satu atau dua hari setelah pembelian.
Pertahankan suhu freezer nol derajat Fahrenheit atau minus 17 derajat celcius untuk kesegaran maksimal.
Meski begitu daging sapi bisa disimpan dari suhu 4 derajat celcius hingga minus 18 derajat celcius.
Namun catatan khusus, dengan suhu ini mikroba tidak mati, melainkan mikroba tidak bisa berkembang biak.
Dengan menghentikan pertumbuhan mikroorganisme ini maka daging tidak akan cepat busuk.
Selanjutnya bagilah daging Anda menjadi beberapa porsi agar lebih mudah dicairkan dan disiapkan nanti.
Bungkus daging dengan hati-hati.
Membatasi paparan udara sangat penting untuk menjaga daging Anda tetap segar.
Penyegel vakum sangat ideal untuk menyimpan daging Anda, tetapi gunakan kertas freezer dan kantong freezer jika penyedot debu tidak tersedia.
Bungkus daging dua kali dengan kombinasi bungkus plastik dan aluminium foil atau bungkus plastik dan kertas roti.
Masukkan daging ke dalam kantong plastik dan tutup rapat.
Pastikan tas zip-top Anda kedap udara.
Menyegel kantong dengan rapat membantu mencegah freezer burn sekaligus menjaga berbagai jenis daging pada kesegaran maksimal.
Beri label pada wadah plastik Anda dengan potongan daging dan tanggal pembelian.
Melakukan hal ini akan memastikan bahwa Anda menggunakan daging dalam jangka waktu yang tepat dan tidak ada yang terbuang.
Lalu bagaimana cara mencairkan daging yang berku?
Saat Anda siap untuk mencairkan daging, masukkan sekantong daging ke dalam lemari es semalaman atau dalam penangas air berisi air dingin selama beberapa jam.
USDA tidak menganjurkan pencairan daging di permukaan umum seperti meja dapur, karena bakteri seperti Salmonella dan E. coli dapat berkembang.
Masak daging segera setelah pencairan yang tepat untuk mencegah pembusukan.
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR