SajianSedap.com - Daging giling jadi salah satu pilihan daging yang sudah siap olah.
Artinya, daging ini tinggal Anda bumbu sesuai dengan jenis makanan yang ingin Anda olah.
Daging giling biasanya dijual dalam bentuk beku.
Pasalnya daging yang sudah digiling juga termasuk jenis daging yang sudah mengalami proses pengolahan.
Meskipun daging ini belum diolah menjadi masakan.
Sangat praktis memang jika Anda membeli daging giling, apalagi sudah dikemas.
Namun sebaiknya hati-hati.
Sangat penting untuk mengenali tanda-tanda yang menunjukkan bahwa daging sudah busuk.
Ini akan menghemat waktu dan uang.
Ini juga dapat membantu Anda menghindari penyakit.
Berikut empat hal penting yang perlu diperhatikan:
Baca Juga: Indonesia Raih Peringkat Kedua dalam Ajang 2023 Chatime Tea-Rista Global Competition
Warna daging giling segar harus berwarna merah ceri cerah.
Jika daging sudah berubah warna menjadi abu-abu atau coklat, berarti daging sudah melewati masa puncaknya.
Hal ini karena oksigen di udara bereaksi dengan daging sehingga menyebabkan perubahan warna.
Jika Anda tidak yakin, sebaiknya berhati-hatilah dan buang saja.
Daging giling segar harus memiliki tekstur yang agak keras.
Jika terasa berlendir atau lengket, atau teksturnya tampak tidak rata, itu bisa jadi merupakan tanda pertumbuhan bakteri.
Ini tanda lain dagingnya sudah busuk dan harus dibuang.
Aroma daging giling segar harus lembut, tanpa bau yang tidak sedap.
Ia mempunyai aroma yang khas.
Rasanya sedikit manis dengan sedikit zat besi.
Baca Juga: 5 Resep Sushi Simpel Bisa Dibuat Kapan Saja, Rasanya Mirip Buatan Restoran Jepang
Jika baunya asam, busuk, atau menyengat, itu tandanya sudah busuk.
Jangan mengambil risiko sakit.
Buang segera.
Selalu periksa tanggal kedaluwarsa pada kemasannya.
Daging giling biasanya memiliki umur simpan 1-3 hari di lemari es dan 3-4 bulan di freezer.
Sisa daging giling dapat disimpan di lemari es hingga 4 hari.
Jika daging sapi sudah melewati tanggal kadaluarsa, sebaiknya dibuang saja.
Nah itulah tips memilih daging giling agar tidak salah beli.
Baca Juga: Sejarah Mengapa Makanan Khas Sunda Sering Dihidangkan dengan Lalapan, Sudah Tahu Belum?
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR