Jangan repot memikirkan rupa hewannya seperti apa, yang pasti saat dimasak daging blengong sungguh nikmat.
Daging blengong juga dikenal lebih rendah lemak, empuk, dan tidak amis.
Sate blengong resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.
Penganugerahan sebagai WBTB dituangkan dalam piagam tertanggal 25 Oktober 2023.
Piagam ini ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim.
Warisan budaya tak benda merupakan peningalan budaya yang berkembang secara turun temurun di masyarakat, memiliki nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni.
Dari bentuk fisiknya, sate blengong secara umum hampir sama dengan sate lainnya.
Hanya saja, sate ini mempunyai ukuran yang lebih panjang dari sate umumnya, sekitar 35 cm. Dengan setiap tusuknya terdapat tujuh potong daging.
Keunikan lain yang membedakan sate blengong dengan sate pada umumnya adalah cara pembuatannya.
Jika sate lainnya daging langsung dibakar di bara api, daging untuk sate blengong diungkep terlebih dahulu dengan kuah yang sudah berbumbu, proses inilah yang membuat daging lebih empuk juga tidak amis saat disantap.
Baca Juga: Bukan Makanan Sembarangan, Ini Filosofi di Balik Sate Lilit Khas Bali
Terdapat dua cara untuk menghidangkannya yaitu dibakar dan diberi kuah.
Sate blengong bakar, setelah diungkep setelah itu dibakar seperti sate pada umumnya.
Sementara, sate blengong yang dimasak merupakan potongan daging yang direbus dengan kuah santan terlebih dahulu sebelum ditusuk menjadi sate.
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR