SajianSedap.com - Micin atau MSG kini merupakan salah satu bahan tambahan masakan yanga da dalam berbagai makanan kemasan.
Pun juga micin merupakan bahan penambah rasa makanan yang juga sering digunakan saat memasak.
Meski sering dipakai, namun sebagain orang terkadang enggan memakai micin.
Pada orang yang memiliki sensitivitas tinggi, penambahan micin terlalu banyak terkadang bisa membuat kantuk.
Selain itu pada lidah juga terasa getir.
Meski sering dan banyak dimakan dalam berbagai hidangan, apakah Sase Lovers tahu seperti apa cara pembuatannya?
Ya, rupanya ada sejarah panjang mengenai kemunculan micin.
Selain itu micin dulu dan sekarang pun bahan baku yang digunakan berbeda.
Lantas bagaimana sejarah dan proses pembuatan micin ini sebenarnya?
Apakah bahan asli masih digunakan?
Yuk simak.
Baca Juga: Semudah Itu Membuat Daging Burger Homemade yang Empuk dan Juicy, ini Tipsnya
Micin berawal dari ekstraksi kaldu dashi MSG pertama kali ditemukan oleh Profesor Kikunae Ikeda pada 1908.
Saat itu pada 1907, ia mencicipi kaldu dashi buatan istrinya yang dibuat menggunakan kombu atau rumput laut Jepang.
Merasakan rasa gurih yang tak biasa, Profesor Ikeda pun meneliti kaldu buatan istrinya itu.
Dari sana, ia berhasil mengekstrak komponen kristal yang ternyata adalah asam glutamat.
Rasa kristal tersebut menghasilkan rasa umami.
Kini, MSG tak lagi diekstrak dari kaldu rumput laut.
MSG atau mecin yang sering Anda temukan dalam bentuk kristal di supermarket kini biasanya dibuat melalui proses fermentasi bahan-bahan nabati seperti batang tebu, bit gula, singkong, atau jagung.
Pembuatannya seperti digambarkan dalam video produksi MSG Ajinomoto, bahan-bahan tersebut difermentasikan menggunakan mikroba yang memproduksi asam glutamat.
Langkah pertama, bahan-bahan tersebut diubah menjadi glukosa lebih dahulu.
Glukosa kemudian akan dimasukkan ke dalam tanki fermentasi.
Selanjutnya, mikroorganisme fermentasi pun ditambahkan.
Baca Juga: Tips Membuat Ceker Mercon Enak Dan Empuk Selezat Buatan Rumah Makan, Gampang Ditiru
Mikroorganisme tersebut kemudian akan memakan glukosa dan mengubahnya menjadi asam glutamat.
Setelah proses fermentasi selesai, asam glutamat tersebut akan berubah menjadi larutan MSG.
Selanjutnya, larutan MSG ini akan melalui beberapa langkah purifikasi atau pemurnian seperti penghilangan warna dan filtrasi untuk menghasilkan larutan MSG yang murni.
Setelah itu, larutan MSG murni dikristalisasikan dengan alat evaporasi untuk menghasilkan kristal MSG berwarna putih.
Kristal ini kemudian akan dipisahkan dari larutan tersebut.
Kristal MSG tersebut kemudian akan dikeringkan menggunakan udara panas.
Barulah kristal MSG bisa dikemas dan didistribusikan.
Selain dalam MSG yang berbentuk kristal, Anda juga akan bisa menemukan glutamat di berbagai bahan makanan alami.
Anda hanya perlu mengolah dan mencampurkan bahan-bahan tersebut untuk mendapatkan rasa umami alami dari glutamat yang terkandung di dalamnya tanpa perlu menambahkan kristal MSG lagi.
Seperti dikutip dari situs resmi FDA, glutamat dalam kristal MSG dan glutamat dalam bahan makanan yang kita konsumsi tak bisa dibedakan secara kimiawi.
Tubuh manusia akhirnya akan melakukan metabolisme terhadap kedua sumber glutamat ini dalam cara yang sama.
Sebenarnya, asam glutamat sendiri sudah ada dalam tubuh manusia.
Dalam tubuh manusia, glutamat sendiri berfungsi sebagai penghubung otak ke seluruh jaringan syaraf dan pengendali fungsi tubuh.
MSG biasanya akan muncul secara alami dalam bahan-bahan seperti protein nabati yang terhidrolisis, ragi autolisis, ragi terhidrolisis, ekstrak ragi, ekstrak kedelai, dan isolat protein.
Termasuk juga bahan alami seperti tomat, keju, ikan teri, rumput laut, tiram, dan lain-lain.
Nah itulah sejarah serta proses pembuatan micin, bumbu ajaib yang kini sering ditambahkan dalam masakan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bagaimana Proses Membuat Mecin? Berasal dari Bahan-bahan Ini
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR