SajianSedap.com - Minyak zaitun merupakan salah satu jenis minyak nabati.
Minyak ini disebut lebih sehat dibanding dengan minyak sayur atau minyak sawit pada umumnya.
Bahkan mengonsumsi minyak zaitun disebut bisa menyehatkan jantung.
Minyak zaitun dikutip dari Kompas.com, diketahui memiliki 98 persen lemak dan lemak tak jenuh tunggal yang dilengkapi asam oleat dan kadarnya tergantung dari jenis, di mana zaitun ditanam, dipanen atau disimpan.
Lemak jenis ini merupakan salah satu jenis lemak sehat yang baik untuk kesehatan.
Mengonsumi minyak zaitun juga bisa menurunkan kadar kolesterol jahat.
Namun Anda perlu tahu jika minyak zaitun yang Anda konsumsi adalah minyak zaitun asli.
Jangan sampai Anda salah membeli minyak zaitun.
Agar tidak salah membeli, Anda perlu mengetahui cara membedakan minyak zaitun asli dan palsu.
Mengutip dari Epicurious, Larry Olmsted, penulis Real Food Fake Food membagikan beberap hal yang bisa Anda gunakan sebagai patokan untuk membedakan minyak zaitun asli dan palsu.
Olmsted mengatakan Anda dapat menghindari banyak ketidakpastian dengan berbelanja di toko khusus minyak zaitun atau pasar terkemuka yang mengutamakan pengadaan yang cermat dan Anda dapat mencicipinya sebelum membeli.
Baca Juga: Jangan Keliru Lagi, Ini Perbedaan Gula Merah, Gula Aren, dan Gula Batok Lengkap dengan Fungsinya
Namun jika toko kelontong adalah pilihan paling nyaman atau satu-satunya pilihan Anda, ikuti tips berikut.
Ungkapan tersebut saja bukanlah jaminan, namun tanpanya, "Anda akan selalu mendapatkan produk berkualitas rendah," kata Olmsted.
Jangan repot-repot dengan apa pun yang berlabel "perawan", "ringan", "murni", atau hanya "minyak zaitun".
Pada dasarnya, semakin spesifik, semakin baik.
“Biasanya hanya minyak yang lebih baik yang akan diberi ‘tanggal panen’ atau ‘tanggal panen’,” kata Olmsted.
Jika pada label disebutkan nama produsen atau perkebunan, atau varietas zaitun yang digunakan, kemungkinan besar zaitun tersebut asli.
Tanggal "terbaik sebelum" bersifat sewenang-wenang dan tidak memiliki standar hukum, dan "dibotolkan" tidak berarti banyak.
“Bisa jadi sudah berada di dalam tangki selama setahun sebelum dimasukkan ke dalam botol,” kata Olmsted.
Khususnya, Protected Designation of Origin (PDO) Uni Eropa, DOP Italia, atau stempel "COOC Certified Extra Virgin" dari California Olive Oil Council untuk minyak buatan California.
Dewan memiliki standar dan program sertifikasi sendiri yang lebih ketat dibandingkan IOC.
Ini akan menjadi segar dan sah.
Baca Juga: Cara Membedakan Kerang Segar dan Tidak, Jangan Sampai Ketipu Diskon Tahun Baru
Australia memiliki standar yang paling ketat dan sistem pengujian yang sangat canggih, dan tidak ada negara yang mencampurkan minyak sisa dari panen sebelumnya, menurut Olmsted.
Murah memang sebuah tanda bahaya, namun mahal belum tentu berkualitas.
Contoh kasus: Saat menelusuri toko peralatan dapur kelas atas di Time Warner Center Kota New York, Olmsted melihat sebotol minyak zaitun extra-virgin seharga $30 yang sudah melewati tanggal "batas penggunaan".
“Mungkin ini merupakan tanggal yang terlalu lama. Ini adalah minyak zaitun yang seharusnya dibuang,” katanya.
Minyak zaitun palsu mungkin terasa berminyak, tengik, tidak berasa, atau tidak enak.
Minyak zaitun yang baik—minyak zaitun asli—harus berbau dan berasa hijau, cerah, pedas, bersahaja, berumput, atau kombinasi keduanya.
“Kalau rasanya enak, mungkin enak,” kata Olmsted.
Nah dengan mengetahui cara membedakan minyak zaitun asli atau palsu ini, Anda bisa terhindar dari penipuan.
Baca Juga: Perbedaan Sosis Solo, Lumpia dan Rosoles, Serupa Tapi Ternyata Beda
Source | : | epicurious.com |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR