Laktosa adalah gula yang ditemukan dalam susu dan sebagian besar produk susu, termasuk keju dan es krim.
Orang yang tidak memproduksi cukup enzim laktase akan kesulitan mencerna laktosa, yang dikenal dengan intoleransi laktosa.
Peningkatan gas merupakan salah satu gejala intoleransi laktosa.
Jika Anda curiga Anda mengalami intoleransi laktosa, Anda dapat mengurangi gejalanya dengan mencoba produk pengganti non-susu seperti susu almond atau produk “susu” kedelai, atau mengonsumsi tablet laktase sebelum mengonsumsi makanan yang mengandung laktosa.
Biji-bijian utuh seperti gandum dan oat mengandung serat, rafinosa, dan pati. Semua ini dipecah oleh bakteri di usus besar, yang menyebabkan gas.
Faktanya, beras adalah satu-satunya biji-bijian yang tidak menimbulkan gas.
Sayuran tertentu seperti kubis Brussel, brokoli, kubis, asparagus, dan kembang kol diketahui menyebabkan gas berlebih.
Seperti kacang-kacangan, sayuran ini juga mengandung gula kompleks yaitu rafinosa.
Namun, ini adalah makanan yang sangat sehat, jadi sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menghilangkannya dari diet Anda.
Soda dan minuman berkarbonasi lainnya dapat menambah jumlah udara yang Anda telan secara signifikan.
Saat udara masuk ke saluran pencernaan Anda, udara harus melewatinya.
Baca Juga: Daftar 7 Makanan Enak Ini Ternyata Bisa Memicu Kanker Otak, Batasi Konsumsinya
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR