SajianSedap.com - Apakah yang Anda lakukan jika merasa stres atau cemas?
Stres merupakan akumulasi dari berbagai perasaan seperti takut, cemas, khawatir dan berbagai hal yang biasanya negatif.
Ada bebragai faktor penyebab stres.
Nah jika Anda termasuk pekerja, biasanya beban pekerjaan atau target pekerjaan bisa saja memicu stres.
Atau bisa juga stres diakibatkan karena kondisi keuangan, konflik keluarga dan beberapa faktor lain.
Jika sudah parah tentu Anda perlu pertolongan medis agar stres ini tidak berdampak bagi Anda.
Selain itu, Anda sebaiknya menghindari makanan-makanan tertentu.
Beberapa makanan ternyata bisa memperparak kondisi stres Anda.
Berikut ini merupakan 4 makanan yang bisa membuat kondisi stres Anda makin buruk, apalagi dikonsumsi berlebihan dilansir dari Live Strong.
Orang yang stres sering kali makan lebih banyak makanan cepat saji dan lebih sedikit produk, berdasarkan penelitian pada bulan Januari 2019 di European Journal of Nutrition.
Membuka sekantong keripik atau membuka bungkus coklat bisa meredakan tekanan yang Anda rasakan dengan cepat.
Baca Juga: Bukan Cuma Soto, Kudus Punya Makanan Khas Lain Yaitu Nasi Jangkrik, Ternyata Ini Isiannya
Namun makan banyak makanan ultra-olahan dikaitkan dengan tingkat stres yang lebih tinggi, menurut penelitian pada April 2021 di International Journal of Environmental Research and Public Health.
Makanan ultra-olahan mengandung banyak bahan, termasuk lemak, gula tambahan, bahan tambahan makanan, dan natrium, yang menurut Gervacio dapat menyebabkan stres fisiologis.
“Konsumsi berlebihan (makanan tinggi sodium) dapat meningkatkan tekanan darah, menyebabkan pelepasan adrenalin,” kata Gervacio.
Adrenalin adalah hormon stres yang terkait dengan respons melawan-atau-lari.
Anda mungkin lebih baik membatasi camilan kemasan dengan memilih makanan padat nutrisi seperti wortel kecil dengan hummus, jeruk clementine, atau irisan almond dengan cokelat hitam untuk camilan cepat.
Tentu saja, kenyamanan mendorong pilihan makanan.
Meskipun makanan cepat saji mungkin diperbolehkan sesekali, Anda tetap ingin membatasi seberapa sering Anda mengunjungi drive-thru.
“Lemak trans ditemukan di banyak… makanan yang digoreng seperti kentang goreng atau sayap ayam. Lemak trans dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi, serta ketidakseimbangan bahan kimia otak yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati seperti gugup atau mudah tersinggung. "ucap Dixon.
Faktanya, orang dengan gejala depresi ditemukan memiliki lebih banyak lemak trans di tubuhnya dibandingkan orang tanpa gejala, menurut penelitian pada bulan April 2019 di Journal of Affective Disorders.
Jika Anda memesan di luar, cobalah memilih makanan yang dikukus, dipanggang, atau ditumis daripada digoreng, dilumuri adonan, dan dilapisi tepung roti.
Mengonsumsi daging merah dan daging olahan (misalnya bacon, sosis, dan salami) sangat terkait dengan risiko depresi dalam ulasan September 2020 di International Journal of Environmental Research and Public Health.
Baca Juga: Rahasia Sultan HB X Tetap Bugar Di Usia 77 Tahun, Sepiring Makanan Ini Jadi Kuncinya
Meski begitu, bukti mengenai hubungan antara daging merah dan asupan daging olahan terhadap kesehatan mental masih beragam.
Orang yang tidak makan daging diketahui memiliki risiko depresi, kecemasan, dan menyakiti diri sendiri yang lebih tinggi, menurut ulasan pada bulan April 2020 di Ulasan Kritis Ilmu Pangan dan Gizi.
Sebaliknya, asupan daging yang lebih tinggi dikaitkan dengan depresi dan kecemasan yang lebih rendah dalam sebuah penelitian pada bulan April 2019 di European Journal of Nutrition.
Studi ini menunjukkan bahwa pola makan tinggi gula dan lemak jenuh mungkin menjadi penyebab gejala depresi.
Penting untuk diingat bahwa banyak daging olahan juga tinggi lemak jenuhnya, nutrisi yang sebaiknya Anda makan dalam jumlah terbatas, menurut DGA. DGA mendorong penggantian daging olahan dengan makanan laut, kacang-kacangan, dan lentil untuk mengurangi lemak jenuh
Pemanis buatan terus menjadi topik yang menarik.
Semakin banyak bukti yang menunjukkan hubungan antara jenis pemanis buatan yang disebut aspartam dan kesehatan otak dan perilaku, menurut ulasan pada bulan Oktober 2018 di Journal of Clinical Neuroscience.
Aspartam, sering kali dijual dengan merek Equal dan Nutrasweet, ditemukan di banyak makanan dan minuman seperti permen karet bebas gula dan jus rendah kalori.
Meski disebut sebagai pemanis alternatif, Anda wajib waspada.
"Ditemukan peningkatan kadar kortisol dalam darah dan dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi dan gangguan kecemasan," kata Dixon.
Peningkatan kortisol menghasilkan radikal bebas ekstra, yang dikaitkan dengan membuat otak lebih rentan terhadap stres oksidatif dan fungsi yang buruk, menurut ulasan pada bulan Juni 2018 di Nutritional Neuroscience.
Terlebih lagi, aspartam dapat mengubah bakteri usus, berdasarkan ulasan Oktober 2018 di Journal of Clinical Neuroscience.
Dan perubahan dalam usus dapat mengubah komposisi bahan kimia penting otak seperti dopamin, serotonin, dan norepinefrin, yang mungkin berkontribusi terhadap perubahan suasana hati, namun diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi temuan ini.
Nah itulah 4 jenis makanan yang sebaiknya tidak Anda konsumsi jika Anda merasa stres.
Baca Juga: Pantas Kembung, 5 Makanan Ini Ternyata Mengandung Gas Tinggi, Bikin Begah Perut
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR