Meski berpotensi memicu serangan asam urat atau gout, efek tempe tak seburuk yang dihasilkan makanan tinggi purin lain, seperti jeroan dan makanan laut.
Namun, seseorang dengan kadar asam urat di atas 10 miligram per desiliter (mg/dL) tetap harus mengurangi konsumsi kacang-kacangan, termasuk kedelai dan olahannya.
Dikutip dari Kompas.com, Minggu (1/10/2023), efek samping makan tempe terlalu banyak juga termasuk meningkatkan risiko anemia.
Bahan nabati seperti kedelai memang kaya akan mineral berupa zat besi yang membantu tubuh memproduksi hemoglobin dalam darah.
Sayangnya, zat besi dalam kedelai jauh lebih rendah daripada bahan makanan hewani, seperti daging, ayam, dan ikan.
Oleh karena itu, jika seseorang hanya mengonsumsi tempe atau bahan pangan nabati lain tanpa diimbangi protein hewani, kemungkinan akan memiliki simpanan zat besi yang rendah.
Rendahnya mineral zat besi dalam tubuh tersebut dapat meningkatkan risiko terkena anemia.
Dikutip dari laman Stylecraze, efek samping tempe berikutnya dapat berasal dari kandungan isoflavon.
Isoflavon adalah fitonutrien atau senyawa khas tumbuhan yang banyak ditemukan pada kacang kedelai dan legum.
Senyawa ini berpotensi menyebabkan aktivitas estrogen alami dalam tubuh menjadi kurang efektif, sehingga memicu ketidakseimbangan hormon.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Efek Samping Makan Tempe Terlalu Banyak, Bisa Picu Ketidakseimbangan Hormon".
KOMENTAR