SajianSedap.com - Orang Indonesia tentu saja sudah tak asing dengan tempe.
Tempe merupakan makanan fermentasi dari kedelai yang sangat enak dan bisa dikreasikan menjadi berbagai masakan yang enak.
Saking enaknya, mungkin ada orang yang setiap hari makan tempe sampai banyak.
Padahal, terlalu banyak makan tempe juga bahaya, loh!
Ya, ada beberapa efek samping kebanyakan makan tempe yang tak baik untuk tubuh.
Tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, mengonsumsi tempe juga pilihan bagus untuk seseorang yang tengah menjalani program diet.
Sebab, makanan hasil fermentasi kedelai ini kaya akan protein nabati yang dapat meningkatkan rasa kenyang, mengurangi lapar, dan meningkatkan penurunan berat badan.
Sayangnya, makan tempe terlalu banyak justru dapat membawa efek samping tidak diinginkan bagi kesehatan tubuh. Berikut efek samping tempe jika dimakan berlebihan:
Dikutip dari Healthline, tempe umumnya aman dikonsumsi, tetapi mungkin tidak cocok untuk semua orang.
Seperti bahan makanan lain, tempe dapat memicu alergi pada orang-orang tertentu, meski jarang terjadi.
Seseorang dengan alergi tempe biasanya akan mengalami beberapa gejala, termasuk bengkak, gatal, dan sulit bernapas.
Baca Juga: Cara Membuat Tempe Goreng Bawang Putih, Dicocol Sambal Kecap Makin Mantul
Kondisi ini dapat berkembang menjadi anafilaksis, reaksi alergi berat yang dapat berujung pada kematian.
Oleh karenanya, orang yang alergi tempe sebaiknya menghindari atau tidak memakan bahan pangan ini sama sekali.
Efek samping tempe selanjutnya, yakni dapat memperburuk gangguan tiroid atau kelenjar hormon berbentuk kupu-kupu di bagian depan bawah leher.
Kelenjar tiroid bertugas menghasilkan hormon tiroid, yang berperan mengendalikan metabolisme dan akan diangkut oleh darah ke seluruh tubuh.
Masalah pada kelenjar ini akan mengganggu proses metabolisme dan dapat berimbas pada meningkatnya sejumlah risiko penyakit.
Potensi gangguan fungsi tiroid sendiri terjadi akibat kandungan goitrogen, zat yang ada dalam kacang kedelai.
Namun, beberapa penelitian menunjukkan, asupan kedelai, termasuk olahannya seperti tempe, dalam jumlah sedang tidak banyak berpengaruh pada fungsi tiroid.
Kendati demikian, sebagai pencegahan, penderita gangguan tiroid sebaiknya mulai membatasi asupan makan tempe.
Tempe terbuat dari fermentasi kacang kedelai dengan bantuan beberapa jenis kapang Rhizopus atau kerap disebut ragi tempe.
Dilansir dari Kompas.com, bahan utama tempe ini merupakan kelompok kacang-kacangan, makanan dengan kandungan purin cukup tinggi.
Baca Juga: Daftar Orang Yang Bisa Bolak Balik Masuk Rumah Sakit Karena Makan Tempe, Efeknya Tidak Main-main
Meski berpotensi memicu serangan asam urat atau gout, efek tempe tak seburuk yang dihasilkan makanan tinggi purin lain, seperti jeroan dan makanan laut.
Namun, seseorang dengan kadar asam urat di atas 10 miligram per desiliter (mg/dL) tetap harus mengurangi konsumsi kacang-kacangan, termasuk kedelai dan olahannya.
Dikutip dari Kompas.com, Minggu (1/10/2023), efek samping makan tempe terlalu banyak juga termasuk meningkatkan risiko anemia.
Bahan nabati seperti kedelai memang kaya akan mineral berupa zat besi yang membantu tubuh memproduksi hemoglobin dalam darah.
Sayangnya, zat besi dalam kedelai jauh lebih rendah daripada bahan makanan hewani, seperti daging, ayam, dan ikan.
Oleh karena itu, jika seseorang hanya mengonsumsi tempe atau bahan pangan nabati lain tanpa diimbangi protein hewani, kemungkinan akan memiliki simpanan zat besi yang rendah.
Rendahnya mineral zat besi dalam tubuh tersebut dapat meningkatkan risiko terkena anemia.
Dikutip dari laman Stylecraze, efek samping tempe berikutnya dapat berasal dari kandungan isoflavon.
Isoflavon adalah fitonutrien atau senyawa khas tumbuhan yang banyak ditemukan pada kacang kedelai dan legum.
Senyawa ini berpotensi menyebabkan aktivitas estrogen alami dalam tubuh menjadi kurang efektif, sehingga memicu ketidakseimbangan hormon.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Efek Samping Makan Tempe Terlalu Banyak, Bisa Picu Ketidakseimbangan Hormon".
KOMENTAR