Sementara harga eceran Rp 14.000/kg, sehingga keuntungan mencapai Rp 8000/kg.
Bertolak belakang dengan harga bawang merah lokal yang berkisar Rp 18.000 dan mencapai Rp 25.000.
Hal itu akan mempengaruhi harga jual bawang merah lokal yang harganya akan anjlok.
Harga bawang merah palsu ini tentu saja murah, sebab merupakan barang yang tak lulus produksi.
Itu murah karena reject di India dan diimpor untuk mencari keuntungan dan merugikan petani bawang merah lokal.
Lalu bagaimana membedakan mana yang bawang merah asli dan mawang merah palsu?
Menurut pantuan, bawang merah yang asli atau bawang merah lokal berwarna lebih pucat, sedangkan bawang merah palsu atau bombay reject ini berwarna lebih merah menyala.
Jika dilihat dari ukuran, bawang bombay yang jadi bawang merah palsu ini besarnya kurang dari 5 cm.
Ukuran tersebut melanggar ketentuan peraturan impor bawang bombay ke Indonesia.
Jika dibelah, bawang merah lokal akan terlihat umbi yang berlapis-lapis dan selalu lebih dari satu umbi.
Sementara bawang bombay merah mini (bawang merah palsu), hanya memiliki satu umbi saja yang terlihat memutari hingga kulit terluar.
Biasanya, para penjual curang akan mencampur kedua jenis bawang tersebut agar tak terlihat dan mendapat keuntungan lebih banyak.
Baca Juga: Dijamin Tak Bikin Nangis, Terungkap Cara Mudah Mengupas Bawang Merah Tanpa Membuat Mata Perih
KOMENTAR