SajianSedap.com - Masyarakat Indonesia dikenal sangat suka makanan pedas.
Makan terasa kurang kalau tak ada sambal atau cabai.
Bahkan gorengan untuk buka puasa saja disantap bersama cabai hijau atau dicocol sambal kacang.
Hanya saja, perut yang kosong selama menjalankan puasa, tentu rentan jika harus diisi penuh dengan makanan pedas.
Bukan tidak boleh, Sase lovers hanya perlu tahu cara mengonsumsi makanan pedas saat berbuka puasa.
Begini triknya agar tidak bermasalah pada organ pencernaan.
Berikut adalah beberapa cara aman mengonsumsi makanan pedas saat berbuka puasa untuk mencegah sakit perut dan masalah pencernaan lainnya.
Tubuh kita hanya diri kita sendiri yang tahu.
Hal pertama yang dilakukan adalah mengenali kondisi tubuh.
Jika Anda memiliki masalah pencernaan seperti maag atau ambeien, sebaiknya hindari makanan pedas saat berbuka puasa.
Kandungan capsaicin dalam cabai bisa membuat kondisi tersebut kambuh.
Baca Juga: 5 Menu Buka Puasa Umat Muslim Di Bali, Ada Es Dengan Rasa Asam
Makanan pedas boleh dikonsumsi saat berbuka puasa asalkan porsinya tidak berlebihan.
Pakar kesehatan Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia juga menyarankan hal yang sama.
Sebelum langsung melahap makanan utama, disarankan untuk mengawali buka puasa dengan air mineral dan makanan ringan terlebih dahulu.
Ini bertujuan untuk memberi waktu bagi perut untuk beradaptasi setelah kosong selama beberapa jam
Jika Anda merasa kepedasan, berbaring telentang dengan posisi lurus dapat membantu mengatasi kepedasan.
Letakkan bantal di bawah kepala, dengan posisi kepala 15-20 cm di atas kaki.
Cara ini bisa mengurangi rasa panas dan terbakar di dalam perut.
Menggosok gigi setelah makan pedas dapat membantu mengurangi rasa pedas di mulut.
Harap diingat bahwa setiap individu memiliki toleransi terhadap makanan pedas yang berbeda-beda.
Jadi, sebaiknya dengarkan tubuh Anda dan lakukan apa yang terbaik untuk kesehatan Anda.
Baca Juga: Tips Cepat Mengupas Singkong untuk Membuat Kolak, Buka Puasa Makin Meriah
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
KOMENTAR