Tak heran, sambal jadi salah satu bagian penting dari kuliner khas di kawasan ini.
Nah, sambal tempong adalah sambal khas Banyuwangi yang rasa pedasnya terasa panas dan menggigit di lidah.
Kata "tempong" dalam bahasa setempat memiliki arti ‘tampar’. Bisa terbanyang, kan, pedasnya?
Uniknya, sambal tempong berbeda dengan sambal ulek dadak biasa.
Selain pedas, tersemat rasa asam segar yang unik, dari penggunaan tomat ranti.
Tomat yang permukaannya bergelombang dan memiliki banyak biji ini memang memiliki rasa lebih asam dari tomat lainnya.
Selain itu, sambal tempong dibuat mendadak pada saat akan disajikan, sehingga terasa sangat segar.
Warung Sego Tempong Mbok Wah menyediakan seporsi nasi tempong dengan lauk tempe dan tahu goreng, serta aneka sayuran sesuai ketersediaan saat itu.
Pengunjung juga bisa menambah aneka lauk lain yang tersaji di etalase, seperti ikan lele goreng, telur pindang, pepes ikan, udang goreng, kepiting goreng, hingga cumi hitam.
Perlu diingat, porsi nasi tempongnya tergolong besar, sehingga perlu bijak dalam memilih lauknya.
Seporsi nasi tempong lele, terdiri dari nasi, tahu, tempe, sayur bayam rebus, dan 2 ikan lele goreng, dengan sambal tempong yang disiramkan di atasnya.
Harganya Rp 20 ribu.