Warganya Jadi Korban Meninggal Termuda Akibat Virus Corona, Gubernur Tulis Pesan Haru, 'Virus yang Menyerang Tanpa Ampun'

By Raka, Kamis, 2 April 2020 | 18:30 WIB
Ilustrasi bayi (rawpixel.com)

SajianSedap.com - Wabah virus corona pun tidak pandang bulu dalam menyerang tubuh manusia.

Mulai dari lansia hingga bayi yang baru lahir.

Seperti yang dialami bayi mungil yang satu ini.

Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Pasien Stroke 72 Tahun Positif Corona Setelah Dijenguk Anak dari Jakarta! Ridwan Kamil, 'Ia Bawa Virus ke Kampung'

Di usianya yang masih dalam hitungan minggu, ia sudah berjuang melawan virus dengan nama Covid-19 ini.

Tak kuasa membendung ganasnya virus, bayi ini pun meninggal di usia 6 minggu.

Sosok ini pun langsung menulis pesan pilu.

Membahayakan nyawa siapa saja

Bayi berusia 6 minggu di negara bagian Connecticut, Amerika Serikat ( AS), menjadi korban meninggal termuda akibat virus corona.

Dilansir dari New York Post melalui kompas.com, bayi itu sudah dibawa ke rumah sakit sejak pekan lalu tapi nyawanya tetap tidak terselamatkan.

Baca Juga: Suami Dicopot dari Jabatan Akibat Gelar Pernikahan Mewah saat Corona, Istri Kapolsek Kembangan Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Dapur Dijamin Terus Ngebul

Baca Juga: Kabar Baik Untuk Dunia! WHO Mulai Uji Coba Obat Virus Corona di Malaysia! Siap Diumumkan Dalam Beberapa Minggu

Baca Juga: Bikin Satu Indonesia Bahagia! Jokowi Akan Berikan Rp 1 Juta/Bulan Untuk Masyarakat Pengangguran Imbas Wabah Corona! Ini Syaratnya

Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Connecticut, Ned Lamont, pada Rabu (1/4/2020).

Lamont juga mengatakan, bayi yang baru lahir itu dikonfirmasi positif virus corona pada Selasa malam (31/3/2020).

Meninggalnya bayi berusia 6 minggu itu menunjukkan virus corona tidak hanya menyerang golongan tua atau dengan kekebalan tubuh yang rapuh, tapi juga golongan muda serta anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh masih kuat.

"Ini adalah virus yang menyerang tanpa ampun," tulis Lamont di Twitter-nya.

Ia juga berujar kematian bayi itu benar-benar memilukan.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

 

"Ini adalah salah satu nyawa termuda yang hilang, karena komplikasi terkait dengan Covid-19."

"Ini juga menekankan pentingnya tinggal di rumah dan membatasi paparan kepada orang lain."

"Nyawa Anda dan nyawa orang lain benar-benar bisa bergantung pada itu. Doa kami mengiringi para keluarga di masa yang sulit ini," imbuh Lamont.

Hingga Kamis (2/4/2020) ada 3.557 kasus virus corona dan 85 korban meninggal di Connecticut, negara bagian yang warganya dijuluki "Nutmegger".

Baca Juga: Di Indonesia Sampai Ditolak Warga, Di Negara ini Jenazah Virus Corona Justru Dibutuhkan Jadi Pupuk Bayam

Selain bayi 6 minggu ini, korban meninggal termuda lainnya adalah anak 13 tahun di Perancis, anak 12 tahun di Belgia, dan anak 13 tahun di Inggris.

Korban yang disebut terakhir bernama Ismail Mohamed Abdullah.

Pihak keluarga mengatakan anak laki-laki tersebut tidak memiliki masalah kesehatan lain.

Korban meninggal di AS tembus 5.000 orang Korban meninggal akibat wabah virus corona di Amerika Serikat (AS) mencapai 5.116 orang sampai Kamis (2/4/2020).

Angka tersebut diumumkan oleh Johns Hopkins University pada pukul 02.35 dini hari waktu setempat.

Kenaikan signifikan ini dikarenakan AS mencatatkan jumlah korban harian tertinggi, yakni 884 orang dalam 24 jam.

Dengan demikian, AS juga mencatatkan kenaikan 2.108 korban meninggal dalam 2 hari, lantaran pada Selasa (31/3/2020) total tercatat 3.008 nyawa yang terenggut.

Baca Juga: Tak Ingin Virus Corona Masuk ke dalam Tubuhnya, Hotman Paris Minum Rendaman Obat Kanker Payudara

Untuk jumlah korban, AS lebih rendah dari Italia (13.155) dan Spanyol (9.387) menurut data dari Worldometers.

Namun untuk jumlah kasusnya, negara pimpinan Donald Trump ini adalah yang tertinggi di dunia, dengan 215.215 kasus hingga berita ini dirilis.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bayi 6 Minggu di AS Jadi Korban Meninggal Termuda akibat Covid-19"