Nikmatnya Semanggi Khas Surabaya, Dari Pikulan Keluar Masuk Kampung Sampai Jadi #KemilauKulinerIndonesia di Belanda

By Virny Apriliyanty, Kamis, 13 Agustus 2020 | 15:01 WIB
Nikmatnya Semanggi Khas Surabaya, Dari Pikulan Keluar Masuk Kampung Sampai Jadi #KemilauKulinerIndonesia di Belanda (Kompas.com)

Nikmatnya Semanggi Khas Surabaya, Dari Pikulan Keluar Masuk Kampung Sampai Jadi #KemilauKulinerIndonesia di Belanda

SajianSedap.com - Pernahkah Anda mendengar nama kuliner semanggi?

Seperti pada lirik lagu Semanggi Suroboyo, Lontong Balap Wonokromo, makanan khas ini memang asli dari Surabaya.

Ya, kuliner semanggi memang tak diketahui banyak orang lantaran termasuk sudah langka di masa kini.

Baca Juga: Gabus Pucung, #KemilauKulinerIndonesia yang Dijuluki 'Si Hitam' dari Betawi

Baca Juga: Resep #KemilauKulinerIndonesia: Resep Klapertart Klasik, Camilan Lembut yang Bikin Lidah Menari-Nari

Padahal, #KemilauKulinerIndonesia yang satu ini enaknya bukan main, lo.

Tak heran kalau ketika berkunjung ke Surabaya, banyak pendatang berburu semanggi.

Maklum saja, daun semanggi yang punya rasa khas yang bisa membuat lidah jatuh cinta sejak suapan pertama. 

Juara banget.

Mirip Pecel, Tapi dengan Daun Semanggi yang Khas

Kuliner Semanggi Suroboyo mirip dengan pecel.

Disajikan dengan sayuran seperti daun semanggi, tauge rebus, disiram bumbu dan krupuk puli diatasnya dijamin membuat lidah menari ketika menyantapnya.

Semanggi sebenarnya sudah agak sulit ditemui di kota asalnya, apalagi di daerah lain. 

Di Surabaya orang berjualan semanggi ini hanya pada tempat tempat tertentu saja.

Mbah Murni, penjual Semanggi Surabaya

Baca Juga: Resep #KemilauKulinerIndonesia: Resep Bubur Tinutuan, Kreasi Menu Sarapan Lezat Dari Indonesia

Baca Juga: Resep #KemilauKulinerIndonesia: Resep Klapertart Kukus, Kuliner Lembut yang Bisa Dibuat Tanpa Oven

Misalnya di Taman Bungkul, di Taman Prestasi, dan di beberapa kampung lama di Surabaya.

Mbah Murni misalnya, yang berjualan Semanggi di sekitar Jalan Sulung di kawasan Tugu Pahlawan.

Setiap pagi Mbah Murni dengan gendongannya berisi Semanggi Suroboyo berjalan dan sesekali berhenti di bawah pohon.

"Sudah ada langganan ya kadang jalan kadang berhenti," katanya.

Satu porsi Semanggi mbah Murni dijual Rp 5000 per pincuk bungkus daun pisang.

Menurutnya di Surabaya mencari daun semanggi saat musim kemarau seperti sekarang cukup sulit.

Baca Juga: Resep #KemilauKulinerIndonesia: Resep Ikan Woku Belanga, Olahan Ikan Nikmat Khas Nusantara

Namun ada beberapa kawasan seperti di Kecamatan Benowo Surabaya Barat yang membudidayakan semanggi di sana.

Nah bila ingin mencicipi Semanggi atau mencari penjual semanggi coba saja di sekitar Taman Bungkul, atau di dekat Masjid Al Falah Jalan Raya Darmo biasanya disana ada penjual Semanggi yang mangkal.

Kini Sudah Ada Versi Instan

Dulu, di kawasan Surabaya dan sekitarnya, pecel semanggi banyak dijajakan oleh penjual ibu-ibu paruh baya yang berkeliling keluar-masuk kampung.

Tak heran bila pecel semanggi kerap disebut sebagai pecel semanggi gendong.

Sayangnya, karena tergolong makanan basah, pecel semanggi jadi tak bisa tahan lama.

Pecel Semanggi khas Surabaya

Kendati banyak yang suka, pecel semanggi menjadi sulit dibawa ke luar kota Surabaya sebagai oleh-oleh khas.

Nah, melihat kondisi ini, Aminah (38) dengan jeli menjadikannya peluang usaha yang sangat menggiurkan.

Aminah memang seorang penjual pecel semanggi.

Baca Juga: Resep #KemilauKulinerIndonesia: Resep Bubur Tinutuan, Menu Sarapan Tradisional Dari Sulawesi Selatan

Ia meneruskan usaha ini secara turun menurun, mulai dari neneknya, ibunya, hingga dirinya.

“Nenek dan ibu saya penjual pecel semanggi gendong. Mereka setiap hari berkeliling keluar masuk kampung,” kenang Aminah yang juga pernah merasakan pengalaman berjualan pecel semanggi gendong secara berkeliling.

Seiring waktu, Aminah tentu ingin usaha pecel semangginya kian berkembang dengan jumlah pelanggan yang semakin banyak.

Setelah mencoba berbagai cara, bersama suaminya Aminah berhasil menciptakan inovasi pecel semanggi instan yang dikemas secara praktis.

Aminah mengeringkan daun semanggi terlebih dahulu agar lebih tahan lama.

Ia pun membuat sambal pecel kering yang tinggal diseduh air hangat saat akan disajikan.

Berhasil dengan eksperimennya, Aminah yang membudidaya sendiri tanaman semangginya, memberanikan memperkenalkan produk semanggi instan dalam kemasannya sebagai oleh-oleh khas Surabaya via website Pahlawan ekonomi yang digagas Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Baca Juga: Resep #KemilauKulinerIndonesia: Resep Klapertart Cokelat, Kreasi Kudapan Lezat Dari Manado

“Saya ikut memasarkan semanggi instan melalui website tersebut. Sejak itulah saya mulai kebanjiran pesanan dari berbagai daerah hingga seluruh pelosok Indonesia,” ujarnya senang.

Yang membuatnya kian bangga, saat peluncuran produk semanggi instan dalam kemasan yang diberinya nama Selandeng Semanggi, Walikota Tri Rismaharini pun turut hadir.

Dalam satu kemasan pecel semanggi instan, isinya lengkap terdiri dari daun semanggi kering, cabai, bumbu petis, sambal kacang, cabai kering bubuk, dan kerupuk puli mentah.

Satu kemasan pecel semanggi instan, kata Aminah, bisa cukup untuk dibuat menjadi 2-3 porsi.

Cara mengolahnya pun sangat praktis. Daun semanggi kering direbus 3 menit dalam air mendidih hingga layu, lalu tiriskan.

Sambal pecelnya, tinggal diseduh atau dilarutkan dengan air panas lalu dicampurkan dengan bumbu petisnya.

Jika suka pedas, tinggal tambahkan cabai kering yang tersedia pula di dalam kemasannya.

Sebagai pelengkapnya, ada 5 buah kerupuk puli kering yang siap digoreng.

Baca Juga: Resep #KemilauKulinerIndonesia: Resep Es Pisang Ijo, Kudapan Menyegarkan yang Pas Disantap Saat Idul Adha

Satu kemasan pecel semanggi instan ini harganya Rp 50 ribu.

Dengan kemasan instan yang praktis, pecel semanggi produksi Aminah tentu lebih mudah dijadikan buah tangan dan dapat dibawa ke mana saja.

Tak hanya ke luar kota Surabaya, bahkan hingga ke luar negeri. Apalagi kini ia sudah memiliki enam reseller di Surabaya.

“Pernah ada yang datang langsung ke rumah dan membeli pecel semanggi instan, khusus mau dibawa ke Belanda sebagai oleh-oleh. Bahkan, reseller saya ada yang mengirim rutin Selendang Semanggi ke Singapura,” kata peraih juara 1 ajang Best Culinary Bisnis 2015 dari Pemkot Surabaya ini.

Baca Juga: Resep #KemilauKulinerIndonesia: Resep Dadar Gulung Saus Tape, Camilan Tradisional Dengan Siraman Saus Lezat