Padahal, pasien penyakit jantung sendiri sebetulnya sudah punya kemungkinan lebih besar mengalami nokturia karena pengaruh obat yang mereka konsumsi.
3. Diabetes
Kadar glukosa atau gula darah yang tidak teratur dapat merangsang tubuh untuk meningkatkan produksi urin.
Kondisi ini akan membuat seseorang lebih sering buang air kecil di malam hari.
4. Depresi
Para ilmuwan menemukan keterkaitan yang menarik antara depresi dan nokturia.
Mereka meyakini orang-orang yang depresi lebih sering buang air kecil di malam hari karena pengaruh antidepresan yang dikonsumsi.
Meski begitu, hasil studi yang ada menunjukkan beberapa penyebab berbeda.
5. Pembesaran prostat jinak (BPH)
Kondisi ini terjadi ketika pembesaran prostat memberi tekanan berlebih pada kandung kemih sehingga dapat memicu buang air kecil yang lebih sering, terutama di malam hari.
Menurut pengamatan, kondisi ini biasanya terjadi pada pria di atas 50 tahun.
6. Beser
Kandung kemih yang terlalu aktif juga bisa menjadi tanda kondisi lain yang mendasari, seperti BPH, diabetes atau Infeksi Saluran Kemih (ISK).
Tapi, terlepas dari penyebabnya, orang yang mengalami itu tetap harus bangun dari tempat tidurnya di malam hari.
Jika Anda mengalaminya, cobalah mencari tahu penyebab yang mendasarinya untuk mendapatkan solusinya.