SajianSedap.com - Ikan teri merupakan salah satu ikan asin yang kerap dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Tak heran jika menu ikan teri kerap menjadi salah satu menu favorit di warung makan.
Nah, tentu sebagaimana lazimnya ikan asin, biasanya rasa ikan teri akan terasa sangat asin jika diolah dengan cara tidak tepat.
Anda tentu tidak mau bukan merusak selera makan hanya karena ikan teri?
Tapi tenang, jika Anda ingin memasak ikan teri yang rasa asinnya pas, ternyata ada triknya kok.
Bagaimana caranya? simak ulasannya berikut ini agar ikan teri masakan anda asinnya bisa pas di lidah.
Tips Memasak Ikan Teri Agar Tidak Terlalu Asin
Ikan teri merupakan ikan murah meriah yang kaya manfaat.
Selain itu, rasa ikan teri sendiri begitu gurih saat disantap.
Namun, jika Anda ingin mengurangi rasa asinnya ternyata tidak sulit kok.
setelah ikan teri dibeli dari pasar, baiknya dicuci dan dibersihkan terlebih dulu sebelum diolah.
Proses pencucian dapat membantu membersihkan garam yang menempel pada ikan teri, seperti dilansir dari Serious Eats.
Setelah dicuci, bersihkan bagian kulitnya yang terkelupas, lalu keringkan menggunakna tisu dapur.
Namun tidak sampi disitu, meski sudah dicuci, rasa asin pada ikan teri terkadang masih saja masih kuat.
Untuk mengurangi rasa asin pada ikan teri, Anda dapat merendamnya dalam air dingin atau susu selama setengah sampai satu jam.
Sebelum diolah, ikan teri sebaiknya ditirisikan dan dikeringkan terlebih dulu untuk meminimalisir cipratan minyak.
Selain menggunakan air dingin dan susu, Anda juga bisa mencobatrik lain agar rasa asin yang kuat pada ikan teri bisa berkurang.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
1. Rendam menggunakan air hangat
Terkadang air dingin saja tidak cukup untuk mengurangi rasa asin pada ikan teri.
Jika begitu, maka kamu harus merendamnya kembali.
Rendam ikan teri dalam air hangat sekitar 25 menit untuk mengurangi rasa asinnya.
Apabila rasa asinnya tidak berkurang, maka kamu harus merebusnya.
Melansir laman Serious Eats, ikan teri atau ikan asin lainnya bisa direbus sekitar 20 menit dalam air mendidih untuk mengurangi rasa asinnya.
Tambahkan potongan jeruk nipis atau lemon untuk mempercepat prosesnya.
2. Rendam dalam cuka putih
Selain direndam di air dingin atau susu, ikan teri juga dapat direndam di dalam cuka.
Melansir laman Serious Eats, teri yang direndam dalam cuka biasanya jadi lebih empuk dan tidak alot saat dimasak.
Waktu perendamannya tergantung pada sebesar keras rasa asinnya.
Namun biasanya ialah sekitar 15 sampai 30 menit.
5. Goreng sampai garing
Ikan teri yang akan digunakan untuk membuat sambal atau tumisan, baiknya digoreng terlebih dulu.
Selain membuat teksturnya lebih renyah, menggoreng ikan teri juga dapat mengurangi rasa asinnya.
Namun sebelum digoreng, ikan teri juga harus dicuci dan dibersihkan terlebih dulu.
Gunakan minyak yang sudah benar panas serta goreng menggunakan api sedang supaya teri lebih renyah dan tidak gosong.
Kandungan Kalsium Ikan Teri Lebih Banyak Daripada Susu
Seperti dikutip dari unggahan resmi Ahli Gizi Komunitas Dr dr Tan Shot Yen di Instagram resmi miliknya, @drtanshotyen, ia menjelaskan bahwa sumber kalsium tidak hanya berasal dari susu.
Salah satu sumber kalsium tinggi, mudah didapat, dan murah di Indonesia adalah ikan teri.
Disebutkan dalam unggahan tersebut, ikan teri segar bisa memiliki kandungan hingga 972 mg kalsium dalam 100 gram ikan.
Di bawahnya, ada tempe dengan kandungan kalsium mencapai 517 mg per 100 gram.
Kemudian kacang tolo dengan 481 mg per 100 gram, kacang tanah 316 mg per 100 gram, dan kacang merah 293 mg ker 100 gram.
Ada pula kacang hijau dengan kandungan kalsium 223 mg per 100 gram, ikan gabus 170 mg per 100 gram, telur ayam ras 153 mg per 100 gram, baru susu sapi dengan kandungan kalsium 143 mg per 100 gram.
“Salmon dan tuna bukan sumber kalsium ya, 100 gram cuman ada 10-30 mg (itu sama seperti butuh sumber protein tapi cairnya di wortel. Kan aneh, mau sampai berapa kilo juga tak akan tercapai,” tulisnya dalam unggahan tersebut.
Menurut dr Tan, kalsium dari protein hewani jauh lebih mudah diserap tubuh dibandingkan kalsium yang berasal dari protein nabati.
Pemuncak daftar di atas, ikan teri, ternyata tak hanya kaya akan kalsium.
Dalam satu ons ikan teri segar, bukan ikan teri asin, mengandung 20 gram protein, 147 mg kalsium, 174 mg fosfor, 3 mg zat besi, dan 1480 mg omega 3.
“Perpaduan sempurna untuk tumbuh, gigi, tulang, kecerdasan, bahkan proses penyembuhan,” imbuh dr Tan.
Alternatif ikan teri Jika tak ada ikan teri segar di daerahmu, alternatifnya bisa dengan mengonsumsi bahan lainnya yang sama bergizi, seperti telur segar.
Telur mengandung cukup banyak kalsium.
Selain itu, ada pula kandungan vitamin B4 atau kolin yang jadi nutrisi penting untuk fungsi otak, jantung, hati, dan masa kehamilan.
Dalam satu butir telur ayam (50 gram) terkandung 251 mg kolin.
Sementara dalam 100 gram susu, hanya terkandung 16 mg kolin.
Kolin merangsang pembentukan asetil-kolin dalam tubuh yang menentukan performa otak dalam berpikir, mengingat, dan aktivitas otot.
Berdasarkan Permenkes 28/2019 yang dijabarkan Tan, angka kecukupan kalsium sesuai dengan usia yakni sekitar 650 mg untuk anak umur 1-3 tahun.
Sementara untuk anak 4-6 tahun dan 7-9 tahun, angkanya adalah 1.000 mg.
Jika anak sudah lebih besar, yakni anak laki-laki dan perempuan berumur 10-18 tahun maka kebutuhan kalsiumnya adalah 1200 mg.
Jumlah tersebut menurun ketika sudah memasuki usia dewasa, 19-49 tahun hanya membutuhkan 1000 mg.
Jumlah tersebut harus ditambah 200 mg jika seseorang sedang hamil atau menyusui.
“Lebih penting, acuan kita adalah pangan Indonesia. Bukan hanya mudah didapat, tapi juga murah dan sesuai budaya,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 5 Tips Masak Ikan Teri supaya Tidak Terlalu Asin