STOP Sarapan Nasi Uduk dengan 2 Bahan Tambahan ini, Hentikan Dari Sekarang Kalau Tidak Mau Mati Muda

By Raka, Jumat, 5 November 2021 | 08:00 WIB
Jangan lagi makan nasi uduk dengan 2 bahan tambahan ini (Sajian Sedap)

SajianSedap.com - Makan nasi uduk saat pagi hari memang nikmat.

Apalagi nasi uduk sekarang memiliki banyak bahan tambahan.

Mulai dari kerupuk sampai aneka gorengan yang membuat nasi uduk jadi terlihat mengenyangkan.

Meski banyak, perlu diketahui deretan bahan tambahan tersebut tidak selamanya baik bagi tubuh.

Baca Juga: Chef Arnold Poernomo Spills How To Cook Wagyu Beef at Home, Fine Dining Style

Alih-alih kenyang, bisa jadi bahan tambahan nasi uduk ini bisa membuat kita jadi bolak balik rumah sakit.

Stop dari sekarang kalau tidak ingin mati muda.

1. Mi atau Bihun Goreng

Kenapa mi atau bihun goreng?

Padahal mi dan bihun goreng sering jadi tambahannya karena bisa menambah nikmat dan kenyang perut.

Tapi, mulai sekarang sebaiknya kita hindari.

Kenapa?

Pasalnya keduanya merupakan sama-sama sumber karbohidrat. 

Masih Mau Makan Nasi Uduk Setiap Hari Setelah Tahu Bahaya Ini? Siap-siap Kaget

Baca Juga: Jangan Sarapan Dulu Pakai Nasi! Coba Rebus Telur dan Makan saat Perut Kosong, Efek Menakjubkan Ini Bakal Langsung Terjadi di Sekujur Tubuh

Dilansir Grid.ID dari laman Grid Health, perlu diketahui, selain tinggi akan kadar karbohidrat, nasi dan mi atau bihun goreng juga punya indeks glikemik yang tinggi.

Diwartakan Mayo Clinic, indeks glikemik (IG/GI) adalah satuan untuk menunjukkan kemampuan dari satu makanan untuk meningkatkan gula darah setelah dikonsumsi.

Semakin tinggi suatu GI, tentu saja ini memiliki dampak terhadap kenaikan kadar gula darah.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

 

 

Karena nilai indeks glikemik keduanya yang tinggi, maka sebaiknya tidak mengonsumsi mi atau bihun goreng dan nasi secara bersamaan.

Pasalnya jika dilakukan bersamaan, apalagi sering, akan meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2.

Hal ini karena gula darah yang naik dengan cepat.

Ketika gula darah naik, pankreas akan memproduksi hormon insulin untuk menurunkan gula darah.

Jika hal ini terjadi, tubuh bisa kehilangan respons terhadap insulin, yang menyebabkan meningkatnya risiko diabetes tipe 2 tersebut.

Baca Juga: Sering Jadi Sarapan Orang Indonesia, Kebiasaan Makan Roti Ternyata Simpan Bahaya Tak Terduga untuk Kesehatan, Bikin Nyesel Seumur Hidup

Mengonsumsi mi atau bihun goreng dan nasi dalam satu piring juga bisa menyebabkan munculnya risiko obesitas, karena gula pada keduanya mengandung banyak kalori.

Kalori yang berlebih ini akan disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak, terlebih kalau kita kurang bergerak, maka lemak tidak akan terbakar.

Perlu diingat bahwa mengonsumsi nasi dan mi atau bihun goreng secara bersamaan memang sebaiknya dihindari, agar tubuh tidak kelebihan kalori.

2. Kerupuk Oplosan

Kerupuk dan nasi uduk memang pasangan paling klop. 

Tapi sayang, kita seringkali tak tahu dari mana kerupuk yang kita makan berasal. 

Soalnya, kini banyak beredar kerupuk oplosan di masyarakat. 

Kita pun pasti pernah dengar kalau kerupuk ini dilapisi lilin supaya tetap renyah tahan lama. 

Secara garis besar, pencampuran lilin dan plastik sendiri memang menguntungkan dari pihak penjual.

Dengan pencampuran tersebut, maka kondisi kerupuk akan lebih jernih dan renyah.

Bahkan ketahanan renyah akan lebih lama.

Baca Juga: Awalnya Kasihan Lihat Tetangga Cuma Sarapan Nasi dan Tempe Setiap Hari, Tapi Saat Tahu Khasiatnya Pasti Jadi Malas Makan yang Lain

Bukan hanya itu, minyak yang di butuhkan untuk menggoreng juga lebih hemat dan sedikit.

Berhubung sekarang ini harga minyak memang sedang naik, sedangkan harga kerupuk juga tak mungkin selangit.

Pembeli dan penikmat kerupuk biasanya dari kalangan bawah menengah.

Itulah mengapa penjual memasukkan plastik dan lilin.

Hal ini menguntungkan penjual dan menjauhkan dari kegagalan produksi.

Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan jika ada bahaya yang mengintai jika kita mengkonsumsi kerupuk dengan berlebihan seperti sebagai berikut.

Bahkan, kandungan polyvinyl chloride di dalam lilin dan plastik ini ternyata bukan hanya merusak hati, namun juga ginjal.

Dalam melakukan proses pembuangan racun atau detoksifikasi, jika zat yang dicerna terlalu berbahaya, akan meningkatkan kerja ginjal.

Baca Juga: Setiap Hari Sarapan dengan Timun Rebus, Ibu Rumah Tangga ini Sampai Lupa Kapan Terakhir Ketemu Dokter, Luar Biasa!

Padahal jika anda membiarkan ginjal bekerja tidak sesuai mestinya, akan merusak sistem kinerjanya.

Parahnya hal ini akan adalah meningkatkan resiko penyebab gagal ginjal.

Bahan plastik yang masuk dalam tubuh, efek samping dalam jangka panjang adalah kemungkinan terkena penyakit kanker lebih besar.

Biasanya kanker akan menyerang pada bagian tubuh anda yang menjadi tempat pengendapan bahan plastik tersebut.