Karena masih pandemi, pengundian Gelegar Hadiah BMC kali ini digelar secara virtual, beda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Diawali dengan penyegelan program Undian di Bogasari pada 20 Desember 2021 yang disaksikan para saksi dari Dinas Sosial DKI, Kementerian Sosial RI, aparat kepolisian, dan notaris serta bagian legal Bogasari.
Setelah penyegelan lalu dilakukan pengundian di pabrik Bogasari pada 10 Januari 2022 dan disaksikan oleh para saksi perwakilan instansi yang sama.
“Jadi yang ditayangkan melalui youtube@kreasibogasari Sabtu malam lalu adalah dua hasil rekaman tersebut, yang menurut pihak pemerintah dan notaris serta aparat hukum sah adanya. Inilah kita di era pandemi, yang harus bisa mengadaptasi situasi dengan teknologi yang ada. Yang pasti dengan mekanisme seperti ini, maka secara nasional dan siapapun dapat menyaksikan langsung pengundian ini. Beda saat digelar secara tatap muka, hanya disaksikan langsung UKM yang tinggal di sekitar lokasi acara pengundian. Terakhir pengundian di Bandung pada Februari 2020 dan hadiah utama selama ini adalah paket umrah,” papar Ivo.
Tukang Roti Kaget dan Terharu Dapat 50 Gram Emas
Sarip sangat terkejut dan terharu saat ditelepon Minggu pagi (16/02/2022) kalau nama usahanya “Master Bread” muncul dalam di youtube akun @kreasibogasari dalam acara Pengundian Gelegar Hadiah BMC yang ditayangkan Sabtu (15/01/2022) malam.
Nama usaha Master Bread ini muncul sebagai pemenang 50 gram emas yang merupakan hadiah utama Gelegar Hadiah BMC 2021.
“Masya Allah.. Saya sama sekali belum pernah punya emas, apalagi nabung emas. Saya benar-benar bersyukur kepada Allah SWT atas hadiah emas 50 gram ini. Saya hampir tidak percaya kalau tidak dijelaskan langsung sama Kang Bambang dan Kang Wahyudi dari Bogasari. Takut tipu-tipu apalagi di masa pandemi ini. Ini hadiah yang luar biasa di awal tahun buat kami mitra UKM Bogasari,” ucap Sarip, yang dulunya pegawai di pabrik roti dan sejak 3 tahun lalu bikin roti sendiri di Bandung, dalam siaran pers Bogasari, Minggu (16/01/2022).
Setelah 8 tahun menimba ilmu di pabrik roti, mulai dari bagian produksi, sales, hingga bagian pengiriman, pria berusia 35 tahun ini memberanikan diri usaha bakery sendiri.
Sebelum pandemi usaha Master Bread menghabiskan sampai 160 kg atau 5 sak terigu Cakra Kembar.
Ia memproduksi roti bakar, roti kasino, dan roti kadet. Pemasarannya terjauh sampai Sumedang dan Garut. Jumlah karyawan bisa sampai 9 orang.