SajianSedap.com - Sosok pelawak Omaswati memang jadi pelawak legendaris di Indonesia.
Candaannya seringkali jadi hiburan banyak orang di Indonesia.
Sayangnya, Omas telah meninggal dunia pada tahun 2020 lalu.
Omas meninggal di usia 54 tahun karena diabetes.
Penyebab utama diabetes diketahui memang disebabkan karena makanan atau minuman manis.
Nah, pencinta manis sebenarnya bisa terhindar dari diabetes kalau tahu trik ini. Omas Meninggal Dunia Karena DiabetesKabar duka datang dari dunia hiburan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.Pelawak senior Omaswati (54) meninggal dunia pada Kamis (16/7/2020) malam.
Mastur, adik Omaswati atau Omas, membenarkan kabar meninggalnya sang kakak, ketika dihubungi awak media, Kamis (16/7/2020) malam."Iya betul (Omaswati meninggal)," kata Mastur.Adik dari Mandra ini mengawali karier dengan bermain kesenian tradisional Betawi Lenong.Selain itu ia juga tampil di televisi sebagai pemeran pendukung dalam beberapa sinetron.Omas juga bermain dalam beberapa acara lawak di televisi.
Meskipun sebelumnya, Erni, keponakan Omas mengatakan, Omas meninggal dunia karena mengidap sakit gula, yang dideritanya sejak lama.
"Iya karena sakit gula (Omas meninggal)," ucapnya.Mastur juga menyebutkan, Omaswati pernah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, karena sakit yang dideritanya."Cuma saya lupa kapannya. Karena sudah lama," ujar Mastur.Penyakitnya tersebut kemudian menjalar ke ginjal hingga paru-paru.
Supaya Pencinta Manis Tak Kena Diabetes
Diabetes millitus memang salah satu penyakit yang cukup merenggut banyak nyawa, berawal dari makanan manis yang enak justru berakibat fatal.
Diabetes sendiri terdiri dari dua tipe yaitu tipe 1 dan tipe 2.
Untuk tipe 1 artinya penderita memang mengidap penyakit tersebut akibat turunan dari keluarga.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Sementara diabetes tipe 2 artinya penderita mengidap penyakit tersebut akibat gaya hidup.
Tentu saja untuk diabetes tipe 2 ini bisa dicegah dengan mengontrol gaya hidup yang kalau salah-salah, diabetes tipe 2 ini bisa 'menular' dari teman sekitar.
Bukan layaknya virus influenza tetapi 'menular' disini yaitu pertemanan yang di dalamnya gemar mengonsumsi makanan dan minuman serba manis.
Ujungnya kita akan ikut-ikutan atau tertular mengonsumsinya.
Kalau sudah terjadi yang menjadi kendala yaitu menghindari konsumsi makanan manis terlebih kini semakin banyak makanan dan minuman yang mengandung gula tinggi.
Nah, caranya yaitu perlu mengurangi asupan gula setiap harinya dengan cara ini.
1. Lakukan secara bertahap
"Yang suka minum manis tiba-tiba dihadapkan dengan sesuatu yang tidak manis, itu kadang susah jadi harus bertahap," ujar seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus Pendiri komunitas Sobat Diabet, Rudy Kurniawan
Agar bisa perlahan menguranginya, Moms bisa mengakalinga dengan memisahkan gula dari minuman.
Menurut Rudy, secara psikologis kita akan cenderung mengurangi jumlah gula yang kita tuang jika tempatnya terpisah.
Kebanyakan orang juga tidak akan menghabiskan gula satu cangkir penuh.
2. Konsumsi pemanis rendah kalori
Jika memang sulit berhenti mengonsumsi gula untuk ditambahkan ke dalam minuman, pilihlah pemanis rendah kalori.
Ini adalah subtitusi gula yang memiliki nol kalori sehingga cenderung lebih aman dikonsumsi.
Ada pun, batasan maksimal konsumsi gula harian adalah 50 gram gula.
"Itu sudah termasuk gula yang ada pada makanan yang kita konsumsi," ucap Rudy.
3. Konsumsi camilan sehat
Untuk mencegah diabetes, pilihlah camilan yang rendah kalori dan rendah indeks glikemik. Misalnya, mengganti roti putih dengan roti gandum.
Konsumsi buah-buahan juga bisa menjadi opsi ngemil sehat.
Namun, pastikan tidak mengonsumsinya terlalu banyak, karena beberapa buah juga tinggi kandungan fruktosa dan nantinya akan dipecah menjadi glukosa.
Hati-hati pula jika mengonsumsi jus buah, karena jus pada umumnya diberi gula tambahan.
"Itu bisa jadi salah satu faktor meningkatnya gula darah," kata Rudy.
4. Kemauan diri
Terakhir, semua teori tidak akan terlaksana jika tidak ada kemauan dari diri sendiri.
Jadi, mulailah dengan tekad yang kuat untuk menghindarkan diri dari berat badan berlebih dan diabetes, kemudian jalani secara konsisten.
"Yang paling penting adalah bagaimana kemauan orang tersebut. Karena akan sulit kalau ada godaan," kata Rudy.