Mudanya Suka Makan Kedelai Rebus, Kakek Ini Tak Pernah Rasakan Penyakit Mematikan Ini, yang Gak Nyoba Bakal Rugi

By Idam Rosyda, Jumat, 25 Maret 2022 | 07:25 WIB
Kedelai bahan baku pembuat tempe dan tahu. (allybally4b/pixabay)

Mereka diklasifikasikan sebagai biji minyak.

Kedelai dianggap sebagai protein lengkap karena adanya jumlah asam amino esensial.

Nah, kacang kedelai ini mengandung antioksidan yang tinggi.

Kedelai mengandung senyawa yang disebut isoflavon, di mana bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan.

Senyawa ini bertanggung jawab untuk memperbaiki sel dan mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh polusi, sinar matahari dan proses tubuh yang normal.

Protein dan isoflavon hadir dalam kedelai, membantu dalam mengurangi kolesterol LDL (kolesterol "jahat") serta penurunan kemungkinan pembekuan darah.

Hal ini pada gilirannya, mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.

Baca Juga: Pengidap Masalah Jantung Akhirnya Bisa Sujud Syukur, Cuma Makan Kacang Panjang Tiap Hari, Bisa Bebas Biaya Dokter Seumur Hidup

Penelitian menunjukkan, konsumsi susu yang mengandung 25 gram protein kedelai selama sembilan minggu mengakibatkan penurunan 5% kolesterol LDL rata-rata.

Selain itu, isoflavon juga bertindak sebagai agen antikanker yang melawan sel-sel kanker.

Melindungi tubuh dari kanker hormon seperti itu dari rahim, payudara dan prostat.

Tak hanya bisa mencegah kanker dan mencegak penyakit jantung, mengonsumsi kedelai juga memiliki efek lain tubuh.