Hentikan Kalau Masih Sayang Nyawa! Kebiasaan Menggoreng Ikan Terlalu Kering Bisa Bikin Petaka Untuk Satu Rumah

By Marcel Mariana, Kamis, 5 Mei 2022 | 15:10 WIB
Efek samping goreng ikan terlalu kering (Sajian Sedap)

Sajiansedap.com - Ketika di pasar pasti sangat mudah menemukan ikan.

Harga ikan juga beragam jadi tidak heran dibeli para ibu rumah tangga.

Ikan salah satu bahan masakan yang paling mudah diolah.

Mulai goreng dan kukus tetap enak rasanya.

Namun saat menggoreng ikan ada hal yang harus anda perhatikan.

Jangan sampai malah berujung petaka mengerikan bagi kesehatan.

Penasaran apa?

Berikut ini ulasan lengkap untuk anda.

Jangan sampai anda tidak tahu ya!

Baca Juga: Resep Ikan Fillet Saus Rempah, Menu Sahur Kilat Dan Sedap yang Bisa Langsung Hilangkan Kantuk!

Cara Mengolah Ikan yang Paling Aman

Ikan goreng memang bisa jadi sangat menggoda.

Apalagi saat dimakan, kriuknya terasa sangat nikmat di mulut dan pasti ingin tambah terus.

Belum lagi kalau disajikan dengan sambal kesukaan, wah, bisa tidak berhenti mengunyah!

Tapi menurut pakar kesehatan, cara menggoreng ikan hingga benar-benar kering bisa merusak kandungan nutrisinya, terutama omega 3.

Apalagi jika akan disajikan untuk anak dan ibu hamil, ikan yang terlalu kering bisa jadi tidak ada nutrisinya.

Karena omega 3 tidak hanya bagus untuk perkembangan otak, tapi juga menutrisi otak anak hingga tua nanti.

Selain itu omega 3 juga mengandung antioksidan yang bisa mencegah peradangan.

Baca Juga: Resep Sambal Bajak Ikan Gabus Asin, Menu Pelengkap Tradisional yang Bikin Lidah Selalu Bergoyang

Aliran pembuluh darah pun akan jadi lebih lancar.

Beragam penyakit seperti stroke dan yang berhubungan dengan pembuluh darah pun jadi berkurang.

Lalu bagaimana solusinya?

Kita bisa mengolah ikan dengan sajian lain seperti pepes, sop, kukus, atau pindang untuk menjaga nutrisi kandungannya.

Kalau masih suka ikan goreng, gunakan api sedang dan masukkan ikan saat minyak sudah panas sehingga proses masak tidak perlu terlalu lama dan ikan pun tidak benar-benar kering.

Soalnya, ikan termasuk bahan yang mudah matang sehingga tidak perlu dimasak dengan api kecil dalam waktu lama.

Dengan begitu, makan tetap lahap dan nutrisi ikan pun tetap terjaga.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :

 Baca Juga: Lebaran Gak Bakal Bikin Malu Keluarga, Lantai Rumah Bisa Bersih dan Mengkilap Modalnya Dipel Pakai Ampas Kelapa, Emak-emak Harus Mau Nyoba

Disarankan juga mengonsumsi 2 sampai 3 kali seminggu.

Apapun jenis ikannya, semua baik untuk tubuh, kok!

Yuk, rajin makan ikan!

Hal Buruk dari Ikan Asin yang Memicu Kanker

Dalam sebuah acara bertajuk Patient Journey in Oncology Total Solution yang diadakan oleh PT Kalbe Farma Tbk di Bogor, Selasa (7/10/2019), Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Profesor DR Dr Aru W Sudoyo SpPD KHOM FINASIM FACP, menyebut bahwa ikan asin juga menjadi salah satu bahan makanan yang dapat memicu kanker.

Aru menyebutkan ada dua hal jelek atau tidak baik dari ikan asin dan menjadi racun pemicu kanker tersebut.

1. Kandungan Garam Tinggi

Untuk menjadikan ikan segar menjadi ikan asin, prosesnya akan melewati penggaraman supaya awet.

Hal itu garam dapat menghambat atau membunuh bakteri penyebab pembusukan pada ikan.

Baca Juga: Mertua Tak Pernah Ngeluh Kolesterol Tinggi Lagi, Ternyata Selama Ini Rajin Makan Buah Putih Ini, Jadi STOP Ketergantungan Obat!

Proses penggaraman ikan pada umumnya dilakukan dalam tiga cara yaitu penggaraman kering (dry salting), penggaraman basah (wet salting), dan kench salting.

“Nah ikan asin, garamnya itu tinggi sekali. Garam dalam dosis tinggi itulah yang dapat memicu sel kanker. Meski daging ikannya awalnya tidak apa-apa,” kata Aru.

2. Proses penjemuran ikan asin

Setelah dilakukan penggaraman, ikan asin biasanya akan dijemur di sebuah halaman yang tersinari langsung terik matahari.

“Pada proses penjemuran, ada perubahan pada sel-sel daging ikannya, sehingga muncul bahan-bahan nitrat yang dikenal sebagai nitrosamin tadi,” tuturnya.

“Dalam ikan asin itu ada namanya nitrosamin (tobacco specific nitrosamin-TSNA), nah nitrosamin itukan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker,” imbuhnya.

Baca Juga: Dikasih Tahu Penjual Pecel Langganan, Lendir Lele Bakal Hilang dalam Sekejap Cuma dengan Direndam Pakai 2 Bahan Dapur Ini, Sekeluarga Dijamin Doyan!

Lalu berpotensi penyebab kanker apa?

Kanker karsinoma nasofaring (KNF) menjadi salah satu penyakit kanker yang dapat terjadi akibat terlalu sering mengkonsumsi ikan asin.

“Karena kebiasaan orang kita makan ikan asin dengan nasi panas, jadi nitrosaminnya juga terbawa uap, makanya yang biasa kena esofagus dan lambung,” kata dia.

Tidak hanya itu, kombinasi mengonsumsi bahan karsinogen lewat cara lain, seperti kebiasaan merokok, juga meningkatkan faktor risiko terkena kanker tersebut.

Kebiasaan lainnya adalah mengonsumsi makanan yang masih panas dengan terburu-buru.

Kombinasi panas yang mengenai tenggorokan, dosis garam tinggi dari ikan asin dan karsinogen dari rokok bila menghisap rokok setelah makan bisa meningkatkan risiko kanker.

“Biasanya kebiasaan itu terjadi bertahun-tahun begitu, makanya itu kanker esofagus sekarang tinggi, lambung juga,” ucap dia.

Baca Juga: Nafsu Makan Pasti Memuncak Kalau Resep Tumis Kangkung Ikan Peda Ini Sebagai Menu Pelengkapnya