SajianSedap.com - Kabar duka kembali terdengar dari dunia hiburan Indonesia. Aktor senior Rudy Salam meninggal dunia.
Kabar duka ini dibagikan oleh pihak keluarga, aktor Roy Marten yang merupakan adik dari Rudy Salam.
Melalui unggahan di media sosialnya, Roy Marten mengunggah foto lama dirinya bersama Rudy Salam dengan menambahkan caption tentang kabar meninggalnya sang kakak.
"Tuhan yang memberi Tuhan pula yang mengambil. Telah berpulang kerumah Bapa disurga tertidur dalam keabadian ditempat dimana tidak ada lagi penderitaan dan kesedihan kakakku yang tercinta Rudy salam kekallah kenanganmu," tulis Roy Marten melalui akun Instagram pribadinya @roymarten5213.
Sang mendiang menghembuskan napas terakhirnya di usia ke 73 tahun pada Jumat, 18 November pukul 06.04 WIB di RS Harum.
Menurut pengakuan sang istri, Marina Gardena, awalnya Rudy Salam sempat terkena vertigo. Rasa pusing yang terus menyerang akibat vertigo itu pun membuat Rudy merasa depresi dengan kondisi kesehatannya.
Dikatakan bahwa Rudy Salam telah mengalami depresi cukup lama, yakni sejak 7 sampai 8 tahun silam.
Diberitakan oleh GRID.id, Rudy Salam juga sudah menjalani pemeriksaan MRI sebanyak tiga kali, dan tidak ditemukan penyakit yang mengkhawatirkan.
Dokter menyebut, Rudy Salam sehat secara fisik. Namun meski disebut sehat, vertigo Rudy Salam selalu kumat.
Dari situ kondisi Rudy Salam terus merosot, hingga dia memutuskan untuk lebih banyak berbaring.
"Awalnya itu vertigo. Lama-lama dia sakit," kata Marina di Rumah Duka PGI Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2022).
Baca Juga: Tanpa Pusing Biaya, Begini Cara Mendapatkan Pengobatan Vertigo Gratis dengan BPJS Bisa dengan Mudah
"Kan sempat dirawat di rumah sakit juga," jelasnya.
Sejak itu, Rudy Salam nyaman jika selalu berbaring. Terlalu sering berbaring itu membuat sistem motorik Rudy Salam melemah, dan membuat dia tidak lagi bisa berjalan.
"Motoriknya, ya waktu itu kan vertigo. Dia merasa lebih enak tidur. Lama kelamaan masa ototnya hilang, kaku, dia sulit bergerak," jelas Marina.
Semua kondisi itu membuat kesehatan psikis Rudy Salam pun turut terganggu. Hingga Rudy Salam sempat didiagnosa depresi sebelum meninggal.
"Sakitnya udah lama ya, udah beberapa tahun yang lalu, dia udah depresi. Terus dibilang sakit ya nggak juga ya, kemarin-kemarin ya biasa aja," lanjut Marina.
"Dropnya dua hari yang lalu, mungkin udah mulai nggak makan, tidur tidur ya tadi pagi tahu-tahu pergi gitu aja," tandas dia.
Vertigo yang dialami oleh Rudy Salam ini merupakan kondisi yang menyebabkan penderitanya merasa seolah-olah lingkungan di sekitarnya berputar atau melayang.
Kondisi ini juga akan membuat penderitanya kehilangan keseimbangan, sehingga kesulitan untuk sekadar berdiri atau bahkan berjalan.
Perlu diketahui, vertigo tergolong jarang dialami oleh anak-anak dan remaja. Namun, bukan tidak mungkin jika anak terserang kondisi yang satu ini.
Penyebabnya bisa karena seseorang yang masih berusia muda itu seperti memforsir diri mereka, kurang istirahat, leher yang kaku karena postur tubuh yang salah ketika beraktivitas.
Baca Juga: Makanan Penyebab Vertigo Ini Kerap Jadi Favorit Sejuta Umat, Bisa Sering Kambuh Kalau Dimakan
Dan tidak dipungkiri, kita memang semakin mudah menemui seseorang usia muda yang mempunyai perilaku seperti itu.
Padahal ketika seseorang memorsir tubuhnya hingga kurang istirahat, akan membuat seseorang tersebut menjadi rawan stres. Sedangkan ketika stress, pikiran akan semakin tegang. Hal tersebut mengacaukan sistem dalam tubuh.
Vertigo juga mulai sering terjadi pada orang dengan usia 20 tahun ke atas, dan akan menjadi kondisi yang cukup umum pada usia setelahnya.
Efek atau konsekuensi dari kondisi ini akan menjadi lebih parah jika Anda mengalaminya pada usia lanjut.
Berdasarkan data epidemiologi, vertigo merupakan salah satu kondisi kesehatan neurologi yang paling sering terjadi. Secara global, insiden tahunan vertigo yang dilaporkan adalah sebesar 1,4%.
Tercatat angka prevalensi vertigo pada dewasa usia 18-79 tahun dalam seumur hidupnya mencapai 7.4% dan angka insidensi tahunan sebesar 1.4% dengan angka kejadian lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria.
Seiring dengan data itu, artis Tanah Air lain yang mengungkap pernah mengalami vertigo adalah Tya Ariestya.
Diwartakan Grid.ID sebelumnya, Tya sempat mengidap vertigo saat usianya 23 tahun.
Saat itu, Tya pun merasakan gejala-gejala vertigo yang cukup mengganggu.
“Sampai satu saat umur aku 23thn aku kena vertigo! Ke dokter jg waktu itu kayaknya salah dokter deh, malah diketawain gara2 masih muda udah vertigo," ungkap Tya.
“Pdhal asal tau aja rasa sakitnya ituuuuuuu... duniaaaaaa muter, makan muntah, berdiri muter, tidur muter, dan itu gak enak bgt," jelasnya.
Hingga lima hari berlalu, Tya Ariestya tak juga sembuh dari vertigo yang dialaminya.
"Akhirnya pas nenek narti kebetulan main ke rmh aku, dia bilang sini tante pijetin," sambungnya.
Tya mengungkap setelah berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemijatan tradisional dengan seorang ahli yang sudah menjadi langganan sejak ia usia anak-anak, ia berhasil sembuh.
Tak hanya gejala yang disebutkan oleh Tya tersebut, ada beberapa gejala lain yang perlu diwaspadai terkait vertigo.
Sehingga dengan mengetahui apa saja gejala vertigo ini maka dapat mendapatkan pertolongan dan perawatan segera yang sesuai.
Gejala umum dari vertigo di antaranya:
- Pusing kepala.- Dunia seakan berputar-putar.- Kehilangan keseimbangan.- Mual dan muntah.- Keringat berlebih.- Sakit kepala.- Gerakan mata tak normal.- Telinga berdenging.
Biasanya, vertigo akan hilang dan timbul. Artinya, kondisi ini mungkin saja tidak menetap. Namun, saat muncul, bisa berlangsung selama beberapa menit, jam, atau bahkan hari.
Lantas jika sudah didiagnosis dengan vertigo, cara mengobatinya dapat dengan mengonsumsi obat-obatan, rehabilitasi, dan perubahan gaya hidup.
Perubahan gaya hidup ini dapat berupa memberi asupan gizi baik untuk tubuh dan menghindari makanan penyebab yang membuatnya kambuh.
Beberapa makanan dan minuman sehari-hari terkadang tak disadari menjadi menjadi penyebab vertigo bisa kambuh. Apa saja itu? Simak berikut ini.
1. Kafein
Melansir dari laman Livestrong, sebuah studi yang diterbitkan di International Archives Otorhinolaryngology pada Oktober 2015, para peneliti menemukan adanya hubungan antara kebiasaan makan dengan vertigo tipe paroksismal jinak pada orang tua.
Mereka mengungkapkan, penderita vertigo perlu mengurangi asupan makanan atau minuman tertentu, termasuk kafein yang berasal dari teh, kopi, dan cokelat.
Kafein yang dikonsumsi secara berlebihan dikatakan dapat memperburuk gangguan telinga, yang merupakan penyebab utama dari vertigo serta memperlambat proses pemulihannya.
studi lainnya juga menyebutkan kafein bisa menyempitkan pembuluh darah yang juga terjadi pada otak. Kondisi tersebut bisa mengakibatkan penurunan aliran atau sirkulasi darah sehingga kekambuhan pada vertigo berisiko lebih tinggi.
Oleh karena itu, jika memiliki riwayat vertigo ada baiknya untuk mengurangi asupan kafein baik dari kopi atau asupan lain seperti teh atau cokelat.
2. Makanan Tinggi Gula
Makanan dan minuman tinggi gula, seperti yang mengandung madu, gula pasir, gula merah seperti kue dan soda, sebaiknya dihindari oleh pengidap vertigo.
Sebab, mengonsumsi makanan dengan gula terlalu tinggi dapat menyebabkan fluktuasi volume cairan di telinga yang meningkatkan gejala vertigo.
The American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar wanita membatasi asupan gula tambahan mereka menjadi 6 sendok teh (25 gram) per hari, sementara pria harus membatasi asupannya menjadi 9 sendok teh (37,5 gram).
Sebagai alternatif, pilihlah gula kompleks yang berasal dari kacang-kacangan, biji-bijian, kentang dan sayuran.
3. Minuman Beralkohol
Minuman beralkohol dapat mengacaukan sistem metabolisme tubuh. Alkohol dapat membuat tubuh dehidrasi dan metabolitnya berbahaya bagi telinga bagian dalam dan otak.
Alkohol dapat memicu serangan vertigo yang parah, migrain, muntah dan mual. Minuman beralkohol dapat mengganggu proses otak dan mempengaruhi fungsi kognitif pada otak.
4. Makanan Tinggi Garam
Makanan yang mengandung tinggi garam perlu dikurangi. Hal ini karena kandungan sodium dalam garam dapat memperburuk vertigo.
Ini karena tingginya kandungan tambahan sodium dalam makanan dapat kemudian memicu salah satu penyebab vertigo, yaitu penyakit Meniere.
Meniere’s Disease adalah kelainan telinga bagian dalam yang menyebabkan pusing yang parah (vertigo), telinga berdenging (tinnitus), kehilangan pendengaran sementara, dan perasaan penuh atau tersumbat di telinga. Biasanya, penyakit Meniere hanya terjadi di salah satu telinga.
Mengonsumsi makanan tinggi garam juga dapat menyebabkan penahanan air berlebih di tubuh dan memengaruhi keseimbangan dan tekanan cairan di tubuh.
Oleh karena itu, pengidap vertigo sebaiknya menjauhi makanan tinggi sodium seperti keju, popcorn, keripik, kecap, dan makanan kaleng.