Sajiansedap.com - Juwita Bahar ternyata sempat membuat heboh.
Hal ini berkaitan dengan koma yang dialaminya selama 15 hari.
Koma yang dialami Juwita Bahar ternyata karena tidak makan nasi selama 2 tahun.
Koma yang dialami Juwita Bahar membuatnya trauma juga loh.
Faktanya, setiap wanita pasti sangat ingin punya bentuk tubuh yang ideal.
Selain itu, orang yang punya berat badan ideal gampang cari ukuran pakaian.
Cara terbaik untuk mendapatkan berat badan ideal memang melakukan diet.
Tapi karena diet ketat yang dilakukan, Juwita Bahar harus berakhir di rumah sakit.
Juwita Bahar pun mengaku pernah terbaring koma di rumah sakit selama 15 hari.
Ia mengidap penyakit radang otak sewaktu berusia 10 tahun.
Sakit yang dideritanya saat itu bukan tanpa alasan, melainkan karena diet ketat yang ia jalani.
Baca Juga: Biang Keladi, An Indonesian Restaurant with Warteg Vibe Located at Pacific Place
Pasalnya, Juwita tak makan nasi selama dua tahun demi mendapatkan tubuh ideal.
"Itulah tentang otak (didiagnosis dokter penyebab koma). Cuma karena enggak makan nasi dua tahun gitu, tapi itu masih ada curi-curi sih makan nasi dan itu diumur yang ke 10 tahun, masih kecil," ujar Juwita dalam acara Okay Bos seperti dikutip dalam kanal TRANS7 OFFICIAL, Kamis (21/1/2021).
Banyak orang yang jadinya sangat kaget dengan kejadian yang dialami oleh Juwita Bahar kala itu.
Selain kejadian koma selama 15 hari yang dialami Juwita Bahar, ada kejadian lain yang menimpa pedangdut cantik ini.
Sebenarnya, sebelum mengalami koma, Juwita memang sempat sakit-sakitan.
Awalnya, ia demam, maag, hingga pingsan dan akhirnya koma.
Bahkan, koma yang dialaminya sempat makin parah.
Dokter saat itu mengungkap bahwa kesempatan hidup yang dimiliki Juwita hanya 50 persen.
"Iya pas koma, enggak ada rasa apa pun. Sakit pun enggak ada rasa sakit dan memang dokter bilang kalau pun sembuh fifty fifty," kata Juwita.
Usai sadar dari koma, keadaan Juwita pun tak langsung pulih.
Sebab Juwita harus belajar gerak seperti awal mula lahir ke dunia.
"Karena emang pas baru banget melek, belajar semua dari awal. Jadi kaya bayi lagi," ucap Juwita.
Faktanya, bukan cuma Juwita Bahar saja loh yang melakukan diet secara ekstrim.
Ada artis cantik Vicky Shu yang juga melakukan diet ketat.
Melansir dari Kompas.com, Vicky Shu melakukan diet ekstrem sampai harus terkena bulimia.
Yakni sebuah gangguan pada cara makan yang menghindari kenaikan berat badan.
"Dulu (sampai) bulimia, ya salah satu gangguan gitu, itu dari kecil sampai kuliah aku enggak kurus, emang badanku besar, berat badannya banyak lah," kata Vicky Shu dalam acara Okay Bos dikutip dari YouTube Trans7 Official, Sabtu (17/10/2020).
"Ya jadi dulu sering dikatain sapi lah, sampai lulus kuliah memutuskan diet. Dietnya cukup ekstrim, sampai pernah bulimia, yang abis makan dikeluarin," kata Vicky Shu lagi.
Bahkan, Vicky Shu mengaku sempat satu kali menangis setelah mengalami body shaming di jalan. "Aku pernah di Cilacap, kota asalku di jalan, sama suamiku.
Tiba-tiba dari jauh ada yang nyapa ‘hai mba Vicky’. Aku jawab 'iya pak'. Dia gini, 'kok sekarang gendut banget'," ucap istri dari Ade Imam Prabowo itu.
"Tapi ngomongnya yang aku abis itu sampai di mobil nangis," kata Vicky Shu lagi.
Bicara soal diet, dokter dari Medical Center Kompas Gramedia pun ikut mengeluarkan pendapatnya.
Apalagi berkaitan dengan program diet di usia remaja.
Menurut dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia, boleh saja anak usia bawah 17 tahun melakukan diet.
Hal ini ditujukan bagi anak-anak yang dinilai mengalami masalah pada berat badan atau obesitas.
Hanya saja perlu diingat, walaupun diperbolehkan, orangtua tetap harus mengawasi diet pada anak.
Apa lagi mereka masih dalam masa pertumbuhan.
Sebenarnya, ada metode diet yang ternyata aman untuk dilakukan loh.
Bahkan tidak akan bikin tubuh jadi tersiksa.
Ada 3 jenis diet yang aman untuk dilakukan.
Yang pertama adalah Diet Mediterania.
Banyak penelitian menyebut diet Mediterania dapat menurunkan risiko diabetes, kolesterol tinggi, demensia, pikun, depresi, dan kanker payudara.
Melansir CNN, (4/1/2022), diet ini juga terbukti dapat meningkatkan kekuatan tulang, jantung yang lebih sehat, dan panjang umur.
Diet ini cukup sederhana, fokus pada masa makanan berbahan dasar tumbuhan, mengurangi penggunaan lemak seperti mentega dan menggantinya dengan minyak zaitun.
Yang kedua adalah Diet DASH.
Di posisi kedua diet terbaik untuk tahun ini ditempati oleh DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertention) diet atau diet yang ditujukan untuk menghentikan hipertensi.
Jenis diet ini menekankan pelakunya untuk mengurangi asupan garam.
Yang ketiga adalah Diet Flexitarian.
Diet ini mengajak orang untuk menjadi seorang vegetarian di sepanjang hidupnya, tapi tidak ada masalah untuk mengonsumsi burger sesekali.
Nah, selain melakukan diet yang aman, ada loh buah yang baik untuk turunkan berat badan anda.
Dijamin anda akan mendapatkan tubuh ideal dengan cepat deh.
Melansir laman Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (Ners Unair), berikut ini 5 buah untuk diet:
1. Apel
Bagi yang ingin diet, buah apel adalah camilan yang tepat bagi siapa pun yang sedang menjalani program menguruskan badan.
Satu buah apel rata-rata mengandung 5 gram serat, dan 85 persennya adalah air.
Kandungan tinggi serat dan air inilah yang menjaga gula darah bisa tetap stabil, serta membuat tidak cepat lapar.
Kelebihan lain yang dimiliki apel sebagai buah untuk diet adalah mengandung flavonoid bernama quercetin.
Kandungan yang juga bersifat antioksidan ini penting karena diprediksi efektif dalam melawan jenis kanker tertentu, mengurangi kerusakan sel, membantu menyehatkan paru-paru, jantung, dan memiliki sifat antiradang.
2. Blueberry
Anda pasti tidak asing dengan blueberry.
Buah satu ini sangat mudah ditemukan di pasar.
Warna biru dalam buah ini adalah antioksidan kuat yang bernama anthocyanin.
Zat tersebut diprediksi mampu mengurangi risiko sebagian jenis kanker, penyakit jantung, dan kebutaan.
Untuk diet, blueberry kaya akan serat yang dapat membantu seseorang merasakan kenyang lebih lama.
Selain itu, buah ini juga memiliki kandungan kalori yang rendah.
Dalam 100 gram penyajian, buah ini hanya mengandung 80 kalori, namun serat yang dikandungnya bisa mencapai 4 gram.
Baca Juga: Resep Pome Grape Punch, Minuman Dari Sari Buah yang Begitu Menyegarkan
3. Alpukat
Masyarakat tentu sudah familiar dengan alpukat.
Buah ini mengandung lemak baik berupa asam oleat yang merupakan lemak tidak jenuh tunggal.
Banyaknya kandungan lemak baik dalam buah ini bermanfaat untuk menunda lapar.
Adapun kemampuannya dalam membantu mengontrol kadar gula darah membuat yang mengonsumsinya merasa kenyang lebih lama.
Lemak jenis ini juga diprediksi baik bagi kesehatan jantung serta mampu menurunkan kadar kolesterol darah dan meningkatkan jumlah lemak baik (HDL).
Selain kandungan lemak baik yang tinggi, alpukat juga kaya akan serat, vitamin, dan mineral.
Dalam satu setengah buah untuk diet ini mengandung sekitar 4,6 gram serat, folat, dan vitamin B6.
Di dalamnya juga terkandung kalium dalam jumlah yang cukup banyak, yaitu sekitar 345 mg.
4. Pisang
Tak hanya itu saja, buah pisang juga cocok untuk diet.
Buah untuk diet ini direkomendasikan sebagai makanan sehat yang bisa menunda rasa lapar sekaligus meningkatkan metabolisme tubuh.
Selain itu, pisang adalah buah yang bebas lemak, kolesterol, dan rendah natrium, namun tetap kaya akan vitamin dan mineral.
5. Grapefruit
Buah untuk diet ini lebih umum dikenal dengan nama jeruk Bali atau pomelo.
Buah ini sangat membantu dalam menurunkan berat badan, terutama bagi mereka yang berisiko terkena penyakit diabetes.
Buah ini juga baik untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Setengah dari buah ini diprediksi mampu mengurangi berat badan hingga 1,5 kg jika dikonsumsi sebelum makan secara teratur selama tiga bulan.
Grapefruit membantu seseorang menurunkan berat badan dengan menimbulkan efek rasa kenyang.
Sementara itu, fungsi membakar lemak yang konon dimiliki buah ini, belum terbukti.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah berhati-hati untuk memakan buah ini jika sedang menjalani pengobatan.
Disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter apakah buah ini memengaruhi efek obat yang dikonsumsi.