Stres menyebabkan kadar kortisol meningkat, yang pada gilirannya berdampak negatif pada kualitas daging.
Siapa pun yang menghargai steak yang enak pasti akan menganggap daging Wagyu sepadan dengan harganya.
Perbedaan antara jenis daging sapi biasa dan padanan wagyu-nya terletak pada marblingnya, yang berasal dari sel lemak intramuskular.
Pada daging, khususnya pada daging merah, kandungan lemak merupakan ciri penting yang menghasilkan pengalaman makan yang baik.
Namun, ini bukan sembarang lemak tua.
Lemak spesifik ini menghasilkan marbling, yang menentukan penilaian kualitas daging sapi.
Cara memelihara sapi wagyu meningkatkan daya tahan fisiknya, menyebabkan sel-sel lemaknya terdistribusi lebih merata di dalam ototnya.
Inilah yang membuat wagyu lebih merah muda dan jauh lebih lembut.
Daging sapi biasa, dan bahkan Angus dan varietas yang diberi makan rumput, tidak dibudidayakan dengan cara yang menghasilkan marbling yang hampir sama banyaknya seperti wagyu.
Terlalu banyak lemak mungkin tampak seperti hal yang buruk, tetapi dikutip dari MasterClass mengatakan bahwa lemak daging sapi Wagyu mengandung lebih banyak asam lemak yang menyehatkan jantung yang disebut asam oleat.
Jadi jika Anda ingin menikmati steak semaksimal mungkin, Wagyu tentu sepadan dengan harganya.
Jadi karena itulah kenapa daging wagyu mahal harganya
Baca Juga: 5 Langkah Mencuci Daging Di Rumah, Jadi Aman Dikonsumsi Tanpa Takut Terpapar Bakteri