SajianSedap.com - Memang belakangan ada isu kalau pedagang gorengan menambahkan plastik ke dalam minyak supaya gorengan garing tahan lama.
Tapi hal ini tentu saja hanya dilakukan segelintir oknum pedagang nakal.
Faktanya, masih banyak pedagang gorengan yang jujur dan menggunakan bahan-bahan aman untuk mengolah gorengan, lo.
Salah satu bahan itu adalah tepung beras.
Ya, tepung beras ternyata bisa membawa efek luar biasa kalau ditambahkan ke adonan gorengan.
Efeknya apa ya?
Manfaat Tepung Beras di Adonan Gorengan
Gorengan sebenarnya bisa tahan lama dengan bahan yang layak konsumsi tanpa perlu menggunakan bahan berbahaya untuk kesehatan konsumen.
Salah satunya adalah kalau kita menambahkan tepung beras.
Anda bisa mencampur tepung terigu dengan tepung beras untuk membuat gorengan renyah tahan lama.
Perbandingan jumlah tepung adalah 75 persen tepung terigu dan 25 persen tepung beras.
Namun perhatikan kekentalan adonan yang dibalur ke bahan makanan.
Baca Juga: Resep Menu Buka Puasa Sehat : Resep Risoles Sayur Enak, Menu Takjil yang Wajib Dicoba
Sebab, jika adonan baluran terlalu kental dan tebal, maka membuat hasil gorengan jadi keras.
Oleh karena itu penting untuk mengendalikan kekentalan adonan tepung.
Caranya dengan mencampurkan air sedikit demiki sedikit ke adonan tepung.
Bahan makanan yang digoreng akan mudah renyah seperti tempe juga membutuhkan adonan baluran yang lebih tipis, dibandingkan bahan makanan dengan tekstur benyek seperti pisang.
Selain tepung beras, baking powder juga bisa bikin gorengan jadi lebih renyah.
Baking powder yang biasanya digunakan untuk membuat kue, bisa digunakan untuk membuat gorengan renyah tahan lama.
Baking powder bereaksi dengan udara, sehingga membuat adonan tepung jadi lebih ringan.
Hasil gorengan dengan baking powder ini renyah dan ringan.
Perbandingan jumlah baking powder dan tepung untuk membuat gorengan adalah setengah sendok teh baking powder untuk 250 gram tepung.
Bahaya Gorengan Dengan Plastik
Ya, sebelum mulai menggoreng, pedagang gorengan biasannya akan memanaskan minyak terlebih dulu.
Baca Juga: Resep Roti Goreng Thailand, Camilan Super Gurih Untuk Menu Takjil Buka Puasa Istimewa
Nah, di saat inilah, Ia memasukan beberapa plastik dalam minyak dan membiarkannya sampai meleleh di dalam minyak.
Saat plastik di goreng di dalam minyak yang sudah panas, kita bisa lihat plastik menjadi lemas dan tipis.
Inilah tanda terputusnya ikatan-ikatan monomer.
Perpindahan monomer juga terjadi bila makanan atau minuman dalam wadah plastik terkena panas matahari secara langsung
Bayangkan dampak dari hal ini.
Bahan-bahan kimia yang telah masuk ke dalam tubuh ini tidak larut dalam air sehingga tidak dapat dibuang keluar, baik melalui urin maupun feses (kotoran).
Penumpukan bahan-bahan kimia berbahaya dari plastik di dalam tubuh dapat memicu munculnya kanker.
Semakin tinggi suhu makanan atau minyak gorengan tersebut maka semakin cepat perpindahan monomer-monomer.
Minyak goreng yang digunakan berkali-kali oleh para pedagang gorengan sudah jelas tidak sehat apalagi ditambah dengan menggoreng plastik di minyak yang akan digunakan menambah tidak sehat minyak tersebut.
Berikut ini contoh plastik-plastik yang digunakan oleh para pedagang, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Plastik bungkus kue atau rujak
2. Plastik styrofoam
3. Plastik Kiloan (biasanya untuk bungkus makanan berkuah) dll
Nama plastik : Poli vinil Clorida
Sebuah penelitian di Jepang mengindikasi bahwa Poli Vynil Chlorida dan Vinylidene Chloride Resin merupakan dioksin, yaitu senyawa kimia yang digolongkan sebagai penyebab utama kanker karena sifatnya yang sangat beracun.