Sejak tinggal di “pondok mertua indah” alias hidup bersama keluarga sang suami, serba-serbi kehidupan Nectaria Ayu pun ikut berubah pasca menikah. Kariernya sebagai seorang profesional pun ia ditinggalkan, demi menjalani bisnis yang kini digelutinya. Dan tampaknya kuliner sehat kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya.
Pada suatu hari Sabtu, tampak berjajar tenda-tenda warung makan di halaman sebuah rumah di bilanganJakarta Selatan. Setiap tenda warung tadi menjajakan beragam olahan makanan dan sayuran segar yangmenyehatkan.
Ada beras, kol, brokoli, juga aneka sayuran organik lain, hingga beragam makanan jadi yang diolahmenggunakan bahan-bahan serba organik dan alami, yang dijual dengan harga cukup terjangkau.
Namun siapa sangka, area halaman rumah yang tak terlalu luas itu, telah diubah menjadi layaknya sebuahpasar kecil yang ternyata ramai peminatnya. Pasar Langsat Jakarta merupakan nama pasar kecil tadi, yang hanyaberoperasi setiap 2 bulan sekali di rumah itu.
“Sebelumnya, Pasar Langsat kami adakan setiap sebulan sekali. Tapi sekarang menjadi dua bulan sekalisupaya bisa bikin kangen pengunjung,” tutur Nectaria Ayu, penggagas Pasar Langsat Jakarta.
PASAR LANGSAT JAKARTA
Ayu menjelaskan, Pasar Langsat Jakarta didirikan atas inisiatif dirinya bersama para penggiat makanansehat yang berada di sekitar Jabodetabek. Para penggiat itu berasal dari berbagai latar belakang, seperti komunitas dan ada juga yang memang mandiri sebagai pebisnis makanan organik.
“Saya sendiri juga pebisnis makanan organik. Makanya, kami membentuk Pasar Langsat sebagai wadah. Tidak cuma sebagai tempat berdagang, tapi juga sebagai tempat workshop,” ujar wanita yang gemar tampil sporty itu.
Warung Kebunku merupakan bisnis kuliner sehat yang digagas Ayu, setelah menetap beberapa tahun di ‘pondok mertua indah’ pasca menikah di tahun 2012. Ide bisnis kuliner sehat ini pun datang ketika dirinya diminta membantu sang mertua untuk turut berkecimpung di dalam bisnis perkebunan sayur organik milik keluarga yang berada di kawasan Gadog, Jawa Barat.
Ayu yang kala masih berstatus sebagai pengantin baru, menyaksikan sendiri bagaimana prosespenyemaian hingga panen ragam sayur organik milik mertuanya. Proses perawatan sayuran organik yang pelik, membuatnya berupaya menggali lebih dalam mengenai seluk beluk sayuran organik itu.
“Seperti manusia yang tidak dapat hidup sendiri. Tanaman organik juga tidak dapat tumbuh tanpabantuan mikroorganisme yang ada di dalam tanah. Itulah yang saya suka dari filosofi organik,” kisahnya.
Dari sana, ia pun mulai menemukan kecintaannya terhadap sayuran organik. “Saya mulai menerapkan makan sayuran serba organik hingga merasakan sendiri manfaatnya. Badan memang terasa jadi lebih bugar. Akhirnya saya berpikir, kenapa tidak dibuat bisnis kuliner saja agar bisa dinikmati oleh lebih banyak orang. Dan jadilah Warung Kebunku,” ucapnya.
SAJIAN TRADISIONAL SEHAT