"Jadi awalnya kami jualan ayam goreng kering. Suatu hari pesanan ramai sekali akhirnya dibuat oleh bos saya macam ayam pop ini. Sengaja atau tidak sengaja saya tidak tahu," kata Thamrin.
Ayam pop di Restoran Family Benteng Indah kenyataanya berbeda dengan ayam pop di rumah makan khas minang lainnya.
Di sini ayam tak digoreng garing. Kata Thamrin, ayam pop versi mereka adalah direbus dahulu baru digoreng sangat sebentar.
Sehingga ayam pop masih bewarna putih, namun dengan tekstur bagian kulit luar yang lebih keras. Kulit tersebut sama sekali tak garing.
Lantas mengapa nama ayam tersebut kemudian disebut "pop"?
"Kalau itu sebenarnya saya juga kurang jelas, mungkin pop adalah singkatan populer," kata Thamrin.
Kenyataanya ayam goreng versi baru alias ayam pop pada zaman kemunculannya begitu populer.
Banyak orang keturunan China yang bermukim di Bukittinggi dan sekitarnya gemar menyantap ayam tersebut.
Sebab, kata Thamrin, hidangan ayam di Restoran Family Benteng Indah yang bewarna putih mirip ayam rebus menjadi kesukaan orang China.
Sampai saat ini ayam pop di Restoran Family Benteng Indah masih sangat populer.
Bayangkan, dalam satu hari dan 13 jam operasional, Restoran Family Benteng Indah dapat menjual lebih dari 250 ekor ayam pop.
Baca Juga: Wajib Tahu, Begini Cara Ampuh Membuat Resep Gulai Nangka Kikil Khas Padang Agar Kuahnya Super Gurih