Bukan Cuma untuk Semur, Buah dan Biji dari Bumbu Dapur Ini Bisa Sembuhkan Diare, Jangan Dibuang!

By Ersi PW, Kamis, 23 November 2023 | 17:35 WIB
Ilustrasi diare kronis (Halodoc)

SajianSedap.com - Salah satu rempah Indonesia yang diburu oleh bangsa Eropa dahulu adalah pala.

Pala merupakan rempah asli Nusantara yang memiliki permukaan biji berwarna, kombinasi cokelat dan merah yang unik.

Biji pala sebagai bumbu dapur menghadirkan cita rasa dan aroma khas yang istimewa pada masakan.

Dikutip dari Detikcom, tanaman pala merupakan salah satu jenis tanaman rempah yang banyak dihasilkan di Indonesia.

Buah pala terdiri dari cangkang, daging buah, biji, dan fuli.

Pala banyak digunakan pada industri-industri minuman, makanan, kosmetik, hingga industri obat-obatan.

Buah pala memiliki bentuk yang bulat hingga lonjong yang berwarna hijau ke kuningan.

Jika matang, buah ini akan terbelah menjadi dua dengan diameter 3 sampai 9 cm dan berwarna kuning kotor.

Buah pala termasuk kategori buah sejati tunggal dan berdaging tebal.

Yuk, simak ulasan pala si bumbu dapur yang biasa digunakan untuk membuat semur!

Pala dan Manfaatnya

Khasiat

Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan asli Kepulauan Banda, Indonesia Timur.

Baca Juga: Resep Sup Tomat Aroma Pala, Inspirasi Menu Buka Puasa Praktis Dengan Kuah yang Sedap

Selain dikenal sebagai rempah yang sangat populer di dunia karena beragam khasiat kesehatannya, pala juga bernilai ekspor tinggi.

Daging buah pala berbentuk lonjong seperti lemon, berwarna kuning, berdaging, dan beraroma khas karena mengandung minyak atsiri.

Buah dan bijinya baik bagi kesehatan, seperti mengobati diare dan mual atau muntah.

Dalam dosis lebih rendah, pala bisa mengurangi perut kembung, meningkatkan daya cerna, dan selera makan.

Mengolah Pala

Pala memiliki rasa agak pedas, manis, dan memberi efek hangat pada tubuh.

Pala yang dipakai sebagai bumbu berupa biji atau bubuk.

Masakan berbahan daging atau berkuah santan akan lebih harum dan lezat bila diberi bumbu pala.

Misalnya, semur atau sup.

Daging buah pala memiliki aroma harum khas dan agak asam.

Biasanya dibuat manisan atau sirop.

Bubuk pala juga kerap digunakan sebagai penyedap pada roti, kue, puding, saus, sayuran, hingga minuman penyegar.

Baca Juga: Dobrak Nafsu Makan Keluarga Dengan Menghadirkan Resep Sup Buncis Bumbu Pala Sebagai Menu Pelengkap

Sebelum dipasarkan, biji pala dijemur/dikeringkan, selama 6-8 minggu.

Bagian dalam biji pala akan menyusut dan bijinya akan terdengar bila digoyangkan.

Cangkang biji akan pecah dan bagian dalamnya dijual sebagai bumbu dapur.

Pala mampu bertahan lama dalam keadaan kering.

Sedangkan minyaknya, kerap dipakai sebagai campuran parfum atau sabun.

Tips Memilih dan Menyimpan

Pala biasanya dijual lengkap dengan kulit biji atau batoknya.

Sase Lovers harus mengocoknya untuk mengetahui kualitas pala.

Pilihlah pala yang berbunyi ketika dikocok, menandakan pala sudah tua dan berkualitas bagus.

Sebaliknya, jika tak berbunyi, ada 2 kemungkinan, yakni masih muda atau sudah rusak, bahkan berjamur.

Untuk pala yang sudah dikeluarkan dari batok/kulit bijinya, pilihlah yang tua dan kering.

Makin kering dan tua, aromanya makin kuat.

Baca Juga: Bikin Badan Rileks Kembali, Dengan Menyuguhkan Resep Cokelat Panas Aroma Pala Saat Santai Di Rumah

Cara simpannya, Sase Lovers bisa wadahi lalu ditutup rapat agar kualitas aroma dan rasanya tak berkurang.

Pala juga bisa disimpan di dalam kulkas.

Usahakan jangan meletakkan pala bersama bumbu dapur beraroma menyengat lainnya, seperti cengkih, kayumanis, atau terasi, agar aromanya tak tercampur.

Baca Juga: Hanya dalam 20 Menit, Flek Hitam Dihempas Seketika dengan Biji Pala, Cara Pakainya Bikin Ibu-ibu Ketagihan