SajianSedap.com - Sajian Natal kental akan produk kue kering.
Mulai dari nastar, putri salju sampai kastengel.
Bahan pembuatannya memang beragam, tapi yang jadi kuncinya adalah tepung terigu.
Terigu sendiri berperan besar dalam menghasilkan tekstur kue kering yang renyah.
Hanya saja, masih banyak yang bingung karena produk terigu cukup banyak di pasar.
Bukan cuma jadi segi merek, tapi juga jenisnya.
Biasanya perbedaan paling dasar adalah jenis proteinnya.
Ada yang protein rendah, sedang hingga tinggi.
Perbedaan Tepung Terigu Protein Rendah, Sedang, dan Tinggi
Merangkum dari kanal YouTube Rema Kitchen Channel, ini dia perbedaan tepung terigu protein rendah, sedang, dan tinggi.
Perbedaan
Perbedaan mendasar ketiga jenis tepung terigu di atas ada pada kadar glutennya.
Gluten sendiri adalah salah satu jenis protein yang terkandung dalam biji-bijian.
Seperti misalnya pada gandum.
Jadi, bisa dibilang gluten adalah bahan bahan utama membuat tepung terigu.
Gluten berfungsi sebagai pengenyal alami adonan.
Semakin tinggi gluten atau protein di dalam tepung terigu, makin kenyal pula adonan yang dihasilkan.
Fungsi
1. Tepung Terigu Protein Rendah
Karena mengandung protein atau gluten rendah, adonan yang dihasilkan tepung protein rendah relatif kurang elastis.
Sehingga, tepung jenis ini sangat cocok digunakan untuk membuat makanan yang teksturnya renyah dan ringan.
Misalnya biskuit dan aneka kue kering seperti nastar, lidah kucing, cookies, dan lain-lain.
2. Tepung Terigu Protein Sedang
Tepung terigu protein sedang dikenal juga dengan tepung serbaguna.
Sebab, adonan yang dihasilkan lebih lembut dan fleksibel.
Sehingga, tepung jenis ini cocok untuk membuat makanan apa saja.
Mulai dari kue bolu, brownies, martabak manis, kroket, hingga risol.
3. Tepung Terigu Protein Tinggi
Tepung terigu protein tinggi menghasilkan adonan yang kenyal, elastis, dan mengembang.
Sehingga, tepung ini sangat cocok digunakan untuk membuat makanan seperti donat, mie, hingga roti tawar.
Nah, jadi jangan sampai salah beli ya Sase lovers.