Keju yang rusak dapat menimbulkan berbagai bau tidak sedap.
Dalam kebanyakan kasus, hal ini disebabkan oleh pertumbuhan bakteri atau pemecahan protein dan lemak dalam keju.
Secara umum, perubahan signifikan pada bau keju dari biasanya bisa menjadi tanda bahwa keju sudah basi dan harus dihindari.
Mari kita lihat beberapa contoh spesifik.
8. Tengik dan seperti muntahan (asam butirat)
Selanjutnya, asam butirat (asam butanoat) adalah bahan kimia lain yang dapat ditemukan dalam keju jika keju menjadi busuk.
Asam lemak rantai pendek ini diproduksi oleh bakteri saat mereka memecah lemak pada keju.
Khususnya, asam butirat memiliki bau yang menyengat dan tengik serta dapat memberikan rasa asam atau tidak enak pada keju.
9. Apak dan berjamur (geosmin)
Bau apek pada keju seperti Brie de Meaux terutama disebabkan oleh senyawa yang disebut geosmin, yang dihasilkan oleh bakteri yang digunakan untuk mematangkan keju.
Geosmin memiliki aroma yang bersahaja, yang dapat digambarkan sebagai apak, lembab atau berlumut.
Ini diproduksi oleh jenis bakteri dan jamur tertentu yang biasa ditemukan di tanah.
Dan juga bertanggung jawab atas bau tanah setelah hujan.
Selain geosmin, senyawa organik mudah menguap lainnya yang dihasilkan selama pematangan keju juga dapat menyebabkan bau berjamur secara keseluruhan.
Beberapa contohnya termasuk 2-metilpropanal, 2-metilbutanal, dan 3-metilbutanal.
Meskipun demikian, bau tanah yang halus adalah hal yang normal (dan diinginkan) pada sebagian besar keju cetakan putih yang lembut.
Namun, penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan produksi geosmin berlebihan dan bau apek dapat dengan cepat menyengat.
Baca Juga: 2 Ciri-ciri Bayam yang Dilarang untuk Dibeli, No. 2 Sering Diborong sama Ibu-ibu dari Pasar