6 Tradisi yang Wajib Dilakukan untuk Menyambut Perayaan Imlek, Ada Pantangan Makan Daging

By Ersi PW, Minggu, 28 Januari 2024 | 17:20 WIB
Tradisi imlek yang wajib dilakukan (IDN Times)

SajianSedap.com - Perayaan Imlek lekat dengan momen kumpul keluarga. 

Baik dari adat dan tradisi, bisa juga berbeda. 

Terutama soal jenis makanannya yang berbeda, hal ini bisa sesuai wilayah setempat. 

Nah, selain menyantap ragam sajian khas yang hanya tersaji di momen Tahun Baru Imlek, ternyata ada 6 rangkaian yang mesti dilakukan.

Rangkaian ini biasanya dimulai sejak seminggu sebelum Imlek dan diakhiri dengan Cap Go Meh.

Semua rangkaian perayaan ini dilakukan secara turun temurun oleh warga Tionghoa, yang tentunya memiliki aturan dan tata cara, serta sarat arti dan makna.

Mari kita simak rangkaian dan maknanya.

Tradisi Wajib Imlek di Indonesia

Sembahyangan Tahun Baru Imlek

Seminggu sebelum Tahun Baru Imlek, tepatnya pada tengah malam menjelang tanggal 24 bulan 12 Imlek (Cap Ji Gwee Ji Si) akan dimulai rangkaian pertama sembahyang Tahun Baru Imlek atau kerap disebut Sincia yaitu Persembahyangan Toapekong Naik.

Menurut orang Tionghoa, sembahyang ini merupakan prosesi mengantar Dewa Dapur untuk kembali ke Istana Giok dari Kekaisaran Langit.

Hal ini untuk melaporkan segala tingkah laku manusia penghuni rumah kepada Kaisar Langit.

Sembahyang Tutup Tahun

Sehari sebelum Sincia, tepatnya tanggal 30 bulan 12 Imlek, kembali diadakan upacara sembahyang yang dikenal sebagai upacara Sembahyang Tutup Tahun.

Baca Juga: 8 Pewarna Merah Alami yang Bisa Dipakai untuk Aneka Kue Imlek, Warna Pekat dan Lebih Sehat Dikonsumsi

Biasanya sanak saudara yang dari jauh akan berdatangan hampir secara serentak di 2 hari sebelum Sincia ini.

Tentu saja acara makan-makan menjadi acara wajib di momen ini.

Di saat-saat seperti ini, makanan yang tersaji biasanya tak berhenti mengalir, yang diiringi dengan bir, wine, atau minuman beralkohol lain, guna melawan dingin di tengah musim dingin yang biasanya terjadi di negeri Tiongkok.

Cia Gwee Che It

Tepat di hari Sincia, rangkaian selanjutnya disebut Cia Gwee Che It atau Zheng Yue Chu Yi, yang jatuh di tanggal 1 bulan 1 Imlek.

Biasanya seluruh anggota keluarga segera bangun pagi, mengenakan pakaian baru, dansiap-siap sembahyang.

Mereka akan bersembahyang kepada para leluhur terlebih dulu kemudian akan melakukan ‘bai nian’, yaitu mengucapkan selamat tahun baru,

Tradisi ini dimulai kepada yang paling tua dan berjenjang ke yang paling muda.

Cia Gwee Cee Go

Hari ke-5 bulan pertama atau disebut Cia Gwee Cee Go.

Rangkaian ini dilakukan sembahyang Toapekong turun kembali ke bumi.

Cia Gwee Ce Kao (Pantang Daging)

Pada tanggal 9 bulan 1 Imlek merupakan puncak dari rangkaian Upacara Sincia.

Di hari ini terdapat upacara besar yakni Persembahyangan King Ti Kong (Persembahyangan kepada Tuhan yang Maha Besar).

Baca Juga: Salah Satu Makanan Wajib Imlek yang Selalu Ditunggu Adalah Resep Kue Ku Kacang Merah Lembut Dan Manis Ini

Salah satunya yang dijalani adalah sembahyang tebu.

Banyak makna yang dilambangkan tebu, misalnya dari rasa manisnya yang disimbolkan sebagaikeberuntungan dan kemakmuran. 

Upacara di hari ke-9 ini dilakukan oleh seluruh anggota keluarga seraya melakukan pantang daging atau dalam dialek Hokkian disebut ciak cay (makan sayur).

Biasanya seluruh anggota keluarga yang berminat ikut sembahyang King Ti Kong akan berpantang makan daging dari hari ke-4 sampai hari ke-9.

Cap Go Meh

Cap Go Meh memiliki arti malam ke-15, yang merupakan masuk ke tanggal 15 bulan pertama Imlek.

Perayaan ini merupakan puncak sekaligus penutup dari beberapa rangkaian kegiatan Imlek.

Di Pulau Jawa, juga bisa dengan mudah ditemukan lontong cap go meh.

 Baca Juga: Tak Perlu Repot Lagi, Pakai Alat Dapur Ini Untuk Mengeluarkan Duri Ikan Bandeng Sebelum Dimasak