SajianSedap.com - Imlek biasanya identik dengan beberapa makanan tertentu.
Paling populer tentu saja kue keranjang.
Selain itu ada juga beberapa makanan lain seperti kue mangkuk, manisan dan beberapa jenis makanan khas Imlek lain.
Namun selain makanan khas Imlek yang selalu disajikan, tentu ada beberapa makanan yang dialrang disajikan.
Tentu hal ini berkaitan dalam kepercayaan Tionghoa terkait energi dalam sebuah benda, bahkan makanan.
Salah satunya adalah makanan berwarna putih.
Makanan berwarna putih, atau sebut saja hal yang ebrwarna putih biasanya identik dengan kebaikan.
Mengapa Makanan Berwarna Putih Dilarang saat Imlek
Akan tetapi saat Imlek justru makanan berwarna putih ini berarti buruk.
Melansir dari Steamy Kitchen, makanan berwarna putih seperti tahu, telur, beberapa jenis keju, apa saja tentu biasa dalam hidangan chineses food.
Namun, di banyak komunitas Tionghoa, warna putih sering dikaitkan dengan duka, kebalikan dari apa yang kita inginkan di awal tahun baru.
Meskipun amplop merah dan dekorasi melambangkan keberuntungan dan kemakmuran, mengonsumsi makanan berwarna putih dipandang mengundang kematian ke dalam rumah.
Jadi pastikan untuk menukar blok tahu itu dengan sesuatu yang lebih berwarna, agar aman.
Selain makanan berwarna putih, beberapa makanan lain juga sebaiknya tidak dihidangkan.
1. Buah pir
Rasanya manis dan berair, tetapi juga mengandung sedikit tabu budaya.
Dalam bahasa Cina, kata 'pir' (lí) terdengar sangat mirip dengan 'pergi' atau 'keberangkatan.'
Memberikan buah pir kepada seseorang di hari Tahun Baru adalah seperti mengisyaratkan perpisahan, sebuah kesan yang salah untuk membawa keluarga.
2. Mie pendek atau rusak
Selama perayaan Tahun Baru Imlek, mie panjang melambangkan umur panjang, oleh karena itu “mie panjang umur” populer sepanjang tahun ini.
Namun, mie yang pendek atau patah melambangkan kehidupan yang pendek atau nasib yang terputus.
Jadi, tetaplah menggunakan helaian rambut yang panjang dan layak untuk dihirup jika Anda ingin memastikan hidup yang panjang dan sehat di masa depan.
3. Cumi-cumi
Kata dalam bahasa Kanton untuk cumi-cumi adalah “Yow Yu.”
Pada zaman dahulu, para pekerja harus melakukan perjalanan jauh dari rumah untuk bekerja, seringkali membawa barang-barang pribadi yang digulung dalam selimut.
Ketika seseorang dipecat, mereka akan diminta untuk “yow”, cara yang bagus untuk mengatakan “singsingkan barang-barang Anda dan berangkat”.
Menyajikan cumi saat Imlek diduga mengundang kemungkinan dipecat pada tahun mendatang. Sebagai gantinya, nikmatilah lumpia, yang merupakan “emas batangan” makanan Tahun Baru Imlek.
Nah itulah mengapa makanan berwarna putih serta beberapa jenis makanan lain dilarang disajikan.