Tips Memilih Udang Segar di Pasar, Pilih dengan 3 Ciri-ciri Ini

By Idam Rosyda, Rabu, 7 Februari 2024 | 07:40 WIB
tips memilih udang yang segar (freepik)

SajianSedap.com - Udang merupakan salah satu seafood yang cukup digemari oleh masyarakat Indonesia.

Anda bisa dengan mudah menemukan udang di pasaran.

Baik di pasar tradisional ataupun pasar modern, Anda bisa dengan mudah menemukan udang.

Tentu dengan berbagai harga dan kualitas.

Udang sendiri memiliki rasa daging yang manis jika segar.

Namun seperti apa ciri-ciri udang yang segar?

Ciri-ciri Udang yang Segar

Tentu Anda tidak mau bukan membeli udang yang tidak segar?

Lantas bagaimana cara mengetahui apakah udang itu segar?

Jika Anda pemilih, berikut semua tanda yang perlu Anda ketahui untuk memilih udang segar dilansir Yummpy.ph.

1. Kepala terpasang dengan kuat

Itu adalah tanda peringatan ketika kepala sudah tidak lagi menempel pada badan.

Jika Anda mengunjungi pasar basah segar, sebagian besar udang yang Anda temukan masih ada kepalanya.

Baca Juga: Tips Memilih Labu Kuning yang Rasanya Manis dan Tidak Hambar saat Dimasak

Jika kepalanya longgar dan pada dasarnya menggantung di badan, lepaskan yang satu dan ambil yang lain.

Sebab, bagian kepala udang akan lebih cepat rusak dibandingkan bagian udang lainnya, sehingga jika dibuang kemungkinan besar sudah tidak segar lagi.

Namun, ada pengecualian untuk aturan tentang udang tanpa kepala ini: udang beku.

Ini adalah tip persiapan yang bagus jika Anda ingin menyimpan udang lebih lama keluarkan kepalanya dan bekukan tubuhnya untuk penyimpanan jangka panjang.

Ini akan mencegah kerusakan udang beserta kepalanya.

Jika cangkangnya menempel di badan saat dimasak, Anda tahu udang tersebut sudah tidak segar saat dimasak.

2. Cangkangnya keras dan tebal.

Anda mungkin mengira indikator kesegarannya adalah cangkangnya yang masih keras dan tebal.

Jika Anda menjumpai udang di palengke yang seluruh cangkangnya lunak, maka ini adalah udang yang cangkangnya belum mengeras sepenuhnya setelah berganti kulit.

Bayangkan kepiting cangkang lunak, dan contohnya seperti itu.

Ini berarti udang tersebut masih dalam masa pertumbuhan dan telah melepaskan cangkang lamanya untuk digantikan dengan cangkang lain yang lebih cocok untuknya.

Itu baru ditangkap sebelum cangkangnya mengeras.

Baca Juga: Trik Ampuh Memilih dan Mengolah Udang Rebon, Jangan Ragu untuk Mencium Udang

Di beberapa daerah di negara ini, udang ini memiliki cangkang yang sangat lunak sehingga seluruh udang, termasuk cangkangnya yang masih lunak, dimakan utuh.

Namun terdapat perbedaan antara cangkang lunak alami udang dan udang yang dibekukan, dicairkan, dan kemudian dibekukan kembali beberapa kali.

Siklus pembekuan-pencairan ini membuat udang lebih cepat rusak setiap kali dicairkan dan mengurangi kesegarannya secara signifikan.

Hal ini dapat membuat cangkangnya melunak seiring waktu.

Hal ini juga yang membuatnya sulit untuk dikupas karena cangkangnya pada dasarnya akan menempel di badan dan tidak mudah dilepas.

3. Tidak berlendir, lembek, dan tidak berbau.

Sama seperti kebanyakan makanan laut, udang tidak boleh memiliki indikator apa pun yang terlihat pada makanan laut lain yang sudah tidak segar lagi.

Artinya, udang tidak boleh berlendir saat disentuh, teksturnya tidak boleh lembek sebelum dimasak, dan juga tidak boleh memiliki aroma atau bau yang tidak sedap.

Sebaliknya, udang harus berpenampilan mengilap, keras saat disentuh, baik cangkang maupun dagingnya, dan harus berbau seperti laut atau berbau seperti berasal dari tempat penangkapannya.

Baca Juga: Trik Ampuh Memilih dan Mengolah Udang Rebon, Jangan Ragu untuk Mencium Udang