Sejarah Jipang, Jajanan Halal Imlek yang Populer di Indonesia, Paduan Rasa Manis Gurih

By Idam Rosyda, Rabu, 7 Februari 2024 | 12:40 WIB
jipang khas Imlek (Kompas.com)

Beras yang cocok dijadikan jipang biasanya berasal dari gabah yang telah disimpan selama tiga sampai empat hari.

Menurut produsen jipang, makanan ringan ini justru diminati saat musim hujan sementara pada musim kemarau permintaan akan turun.

Alasannya karena pembeli menghindari cemilan yang membuat haus pada saat musim kemarau.

Pembuatan jipang biasanya dilakukan di pabrik menggunakan alat khusus di mana beras dimasak (dipanggang) dengan kompor gas bertekanan tinggi.

Pada proses ledakan, bahan baku beras berubah menjadi butiran berondong. Butiran-butiran ini dicampurkan dengan karamel yang rasanya manis.

Sebelum mengeras, adonan dihamparkan di meja untuk dipadatkan kemudian diiris sesuai ukuran.

Di daerah Lahat, Sumatera Selatan, jipang merupakan cemilan khas lebaran yang metode pembuatannya berbeda dengan jipang produksi pabrik.

Jipang khas Lahat dibuat secara manual dengan bahan dari beras ketan.

Jipang rumahan ini harus melewati proses pencucian, perendaman, pengukusan, pengolesan dengan gula merah, penjemuran di bawah sinar matahari, hingga pada akhirnya digoreng.

Wah ternyata sejarah Jipang ini cukup panjang ya Sase Lovers.

Selain itu, makanan ini pun memiliki beragam nama dan bahan yang berbeda.

Baca Juga: Lumpia Hok Lay, Salah Satu Makanan Chinese Food Halal yang Bisa Dikunjungi saat Liburan Imlek di Malang