Sejarah Rengginang, Makanan Gurih yang Sering Mengisi Kaleng Khong Guan Saat Lebaran

By Amelia Pertamasari, Sabtu, 17 Februari 2024 | 18:10 WIB
Rengginang khas Lebaran. (Kolase Google)

SajianSedap.com - Rengginang merupakan jenis kerupuk tradisional favorit masyarakat Indonesia.

Ini adalah makanan yang biasa terbuat dari nasi atau beras ketan. Namun sekarang, rengginang juga bisa dibuat dengan singkong.

Makanan ini memiliki rasa yang gurih dan tekstur renyah saat dimakan.

Nah, makanan gurih ini orang kenal sebagai makanan yang mengisi kaleng merah Khong Guan yang saat hari raya Idul Fitri.

Kebiasaan mengisi kaleng Khong Guan dengan rengginang bahkan disebut khas Lebaran oleh warganet.

Namun darimanakah asal-usul makanan ini dan mengapa kaleng khong guan menjadi 'tempat favorit' makanan ini diletakkan?

Asal usul rengginang

Merujuk penelitian berjudul Analisis Pendapatan pada Usaha Rengginang (2014) karya Rizki Yani, rengginang adalah sejenis kerupuk tebal yang terbuat dari nasi atau beras ketan kering.

Makanan ini merupakan salah satu hidangan khas Nusantara yang sudah dikonsumsi sebagai camilan sejak lama.

Mulanya, rengginang terbuat dari sisa nasi atau beras ketan yang tidak habis. Daripada terbuang sia-sia, sisa nasi ini kemudian dikeringkan, dijemur, dan digoreng, sehingga menjadi sejenis kerupuk.

Kini, makanan yang gurih dan renyah ini telah menjelma menjadi camilan autentik Indonesia yang tidak hanya mengandalkan sisa nasi sebagai bahan utamanya.

Tak hanya murni nasi atau beras ketan, dalam pembuatannya, ada juga yang menambahkan campuran udang, ebi, atau terasi untuk menambah cita rasa rengginang.

Baca Juga: Mau Coba Jualan Kue Kering Lebaran Tahun 2024? Pastikan Stok 5 Bahan Utama Kue Kering Lebaran Ini

Dikutip dari laman Taste Atlas, rengginang bisa memiliki bentuk tidak beraturan, tetapi umumnya berbentuk bundar.

Kerupuk beras jenis ini juga berbeda dengan kebanyakan kerupuk beras, karena butiran beras atau nasinya masih terlihat sangat jelas.

Filosofi rengginang, persatuan dan kemakmuran

Di Jawa, rengginang disebut juga dengan intip yang berarti kerak nasi.

Kendati begitu, intip identik dengan ukuran lebih besar karena dicetak di atas dandang atau periuk penanak nasi.

Adapun di balik rasanya yang gurih, renyah, dan enak, rengginang menyimpan sebuah filosofi mendalam.

Dilansir dari laman Bobo, rengginang diartikan sebagai simbol persatuan.

Sebab, makanan ini tersusun dari butiran beras atau beras ketan yang saling berhimpitan menjadi satu.

Butiran yang menyusun rengginang, saling menyatu dan tidak mudah terpecah belah.

Selain itu, rengginang juga menjadi simbol kemakmuran, lantaran bahan dasarnya terbuat dari nasi atau beras ketan yang merupakan makanan pokok bangsa Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kerap Mengisi Kaleng Khong Guan Saat Lebaran, Bagaimana Sejarah Rengginang?

Baca Juga: Asal Usul Kue Bangkit, Kue Kering Lebaran Asli Indonesia Sejak Abad ke-17