Serupa Berbentuk Mi Gulung, Ini Perbedaan Petulo dan Putu Mayang yang Sering Dikira Sama

By Amelia Pertamasari, Sabtu, 2 Maret 2024 | 19:59 WIB
Perbedaan kue putu mayang dan petulo. (Freepik)

SajianSedap.com - Indonesia kaya akan kue tradisional yang bervariasi dan khas dari berbagai daerah di seluruh nusantara.

Setiap daerah memiliki kue tradisionalnya sendiri.

Kue tradisional daerah bini iasanya terinspirasi oleh budaya, bahan lokal yang tersedia, serta tradisi dan adat istiadat masyarakat setempat.

Dari hal ini tak jarang beberapa jenis kue tradisional memiliki kemiripan dari bahan sampai tampilan.

Salah satunya yang sering orang kira sama adalah kue putu mayang dan petulo.

Ini karena tampilan keduanya yang mirip berupa mi giling dengan siraman kuah gula merah.

Kue putu mayang sendiri khas Betawi dan petulo asal Jawa Timur.

Namun sebenarnya apakah ada perbedaan khusus di antara putu mayang dengan petulo?

Untuk mengetahuinya simak berikut ini penjelasannya.

Perbedaan kue putu mayang dan petulo

Menurut Chef Harna Riyanto dari Kembang Goela, kedua kue ini bisa dibilang hampir sama dari segala aspek. Perbedaan utama terletak pada bentuknya.

“Kalau segi bahan putu mayang pakai tepung beras dan tapioka. Kue petulo juga sama bahan bakunya. Cara buatnya juga sama,” kata Chef Harna ketika dihubungi Kompas.com, Senin (21/9/2020).

Baca Juga: Banyak Dijual Saat Bulan Puasa, Ini Perbedaan Biji Salak dengan Candil yang Sering Dikira Sama

Sementara bentuknya, kata dia, ada yang sama dan ada yang berbeda. Tergantung orang yang membuatnya.

Biasanya kue putu mayang dibuat menyerupai rambut yang digulung-gulung. Sementara petulo cenderung mirip dengan rol rambut, lebih keriting daripada putu mayang.

Kue putu mayang dan petulo mempunyai rasa serupa, karena keduanya terbuat dari tepung beras dan tapioka.

Perbedaannya terletak pada pelengkap yang disajikan bersama kue itu sendiri. Kue petulo cenderung disajikan dengan kue surabi dan ketan.

Sementara kue putu mayang tak diberi pelengkap apapun kecuali kuah kinca cair.

“(Petulo) bisa dengan surabi dan ketan. Tidak juga tidak apa-apa. Kalau putu mayang dengan kuah kinca saja agak banyak dan bisa ditaburi parutan kelapa juga,” pungkasnya.

Resep Putu Mayang

Berikut ini resep putu mayang kuah gula jahe yang bisa Anda buat di rumah.

Waktu: 45 Menit

Sajian: 8 Porsi

Bahan:300 gram tepung beras2 1/2 sendok makan gula pasir1 sendok teh garam100 gram tepung sagu550 ml santan, dari 1 btr kelapa4 tetes pewarna merah muda4 tetes pewarna hijau muda1 lembar daun pisang lebar, untuk alas

Baca Juga: Perbedaan Petis Madura dan Petis Surabaya Ternyata Begini

Bahan Saus:100 gram jahe, bakar, kupas400 ml air500 ml santan, dari 1/4 btr kelapa100 gram gula pasir1/2 sendok teh garam2 lembar daun pandan2 sendok makan maizena, larutkan dengan 2 sdm air

Cara Membuat Putu Mayang Kuah Gula Jahe:

1. Masak tepung beras, gula pasir, garam, dan santan sambil diaduk hingga menggumpal. Tambahkan tepung sagu sambil diuleni.

2. Bagi adonan menjadi 3 bagian. Satu bagian diberi pewarna merah muda. Aduk rata. Satu bagian lagi diberi pewarna hijau muda. Aduk rata. Satu bagian sisanya biarkan tanpa warna.

3. Masukkan adonan ke dalam cetakan kue putu mayang. Tekan di atas daun pisang yang diolesi minyak goreng.

4. Kukus di dalam pengukus yang sudah dipanaskan di atas api sedang 15 menit. Sisihkan.

5. Saus, rebus jahe dan air sampai air tinggal setengahnya. Angkat. Saring. Rebus kembali air jahe, santan, gula pasir, garam, dan daun pandan sambil diaduk hingga mendidih. Tambahkan larutan maizena sambil diaduk sampai meletup-letup. Angkat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Apa Beda Putu Mayang dengan Petulo? Kue Tradisional Berbentuk Mi Gulung

Baca Juga: Perbedaan Nastar Taiwan dan Nastar Biasa Serta Cara Pembuatannya