SajianSedap.com - Labu kuning atau waluh merupakan salah satu jenis buah yang cukup familier oleh masyarakat Indonesia.
Bahan makanan satu ini juga cukup mudah ditemukan baik di pasar atau supermarket.
Di Indonesia, ukuran labu kuning sendiri yang sebenar di negara Amarika atau Eropa.
Pasalnya, labu kuning di negara tersebut biasanya sudah melalui modifikasi genetik sehingga ukurannya cukup besar.
Membahas soal labu kuning, bahan makanan satu ini biasanya bisa diolah menjadi berbagai macam masakan, baik kudapan manis ataupun hidangan gurih seperti sayur lodeh loh.
Namun Anda perlu memilih labu yang manis.
Pasalnya terdapat buah labu yang rasanya seringkali hambar saat dimakan.
Ciri-ciri Labu Kuning yang Manis dan Matang
Tapi Anda tidak perlu khawatir karena seorang petani membocorkan ciri-ciri labu kuning yang manis.
Melansir dari laman Well and Good, Natalie Andelin, petani dan salah satu pendiri Andelin Family Farms, di Sparks, Nevada, memberikan panduan tentang cara memilih labu, mengingat pertanian tersebut menanam antara delapan dan sembilan hektar labu per tahun.
Di bawah ini, dapatkan tip terbaik Andelin tentang cara memilih labu apa pun, baik Anda memasak atau mengukirnya.
1. Seharusnya terasa berat untuk ukurannya
“Anda ingin rasanya pas dan berat untuk ukurannya,” kata Andelin.
Baca Juga: Tips Berpuasa Bagi Ibu Menyusui, ASI Tetap Lancar dan Deras Kalau Makan Makanan ini
Artinya saat Anda berusaha mengira-ngira sebuah labu, tentu Anda bisa merasakan berat atau tidaknya labu tersebut.
Meski besar, terkadang labu terasa ringan.
Jika demikian jangan dipilih karena bisa jadi labu sudah berkurang kadar airnya.
2. Pastikan batangnya utuh
"Setelah labu kehilangan batangnya, kondisinya akan mulai rusak,"kata Andelin.
Jadi, saat Anda memilih labu, hindari labu yang batangnya rusak atau hilang, dan pastikan batangnya tetap utuh pada labu yang Anda pilih.
"Saat batang ditarik dari atas, Anda akan melihat celah ini,” kata Andelin.
"Batang akan mulai terbentuk tepat di titik melingkar di mana batang itu berada.”
Meskipun labu bisa tetap matang sempurna selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan, labu tersebut tidak akan lama kemudian mulai menjadi lembek jika batangnya hilang.
3. Periksa pewarnaannya
Pastikan labu yang Anda pilih memiliki warna yang sesuai dengan variasinya.
“Jika memang dimaksudkan untuk menjadi hijau, Anda pasti menginginkannya menjadi hijau yang indah,” kata Andelin.
Oleh karena itu, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu jenis labu apa yang Anda cari dan seperti apa bentuknya.
Baca Juga: Cara Membuat Kolak Sehat untuk Buka Puasa, Berikut Resepnya yang Dibongkar dr Zaidul Akbar
Ambil contoh labu beruang kutub: Warnanya seharusnya seputih kertas, namun mudah “terbakar sinar matahari” atau menguning jika dibiarkan terlalu lama di bawah sinar matahari.
Ini juga berarti bahwa setelah memilih salah satu dari varietas ini, Anda sebaiknya menyimpannya di tempat yang teduh kecuali Anda tidak keberatan dengan perubahan warnanya.
4. Hindari labu yang sudah dipotong (kecuali itu tampilan yang Anda inginkan)
Menurut Andelin, labu kuning dapat menimbulkan bekas luka dan menyembuhkan luka secara alami saat tumbuh.
Faktanya, beberapa petani bahkan sengaja menorehkan labu untuk membuat desain unik di permukaannya.
Namun, setelah dipotong dari pokoknya, luka yang belum sembuh akan mengering dan kemungkinan menyebabkan jamur.
Karena itu lebih baik pilih labu yang utuh dan tidak dipotong kecuali Anda ingin segera memasaknya.
Baca Juga: Rekomendasi Sealer Makanan untuk Menyimpan Frozen Food Sendiri di Rumah