Jangan Asal, Ini Jumlah Kalori yang Harus Dipenuhi Saat Diet Agar Berhasil dan Tubuh Tetap Sehat

By Amelia Pertamasari, Kamis, 7 Maret 2024 | 12:38 WIB
Asupan kalori harian untuk diet. (Kompas)

SajianSedap.com - Bulan Ramadhan dimana umat muslim akan menjalankan ibadah puasa biasanya dimanfaatkan beberapa orang yang ingin memulai hidup sehat dengan melakukan diet.

Selama puasa dimana jam makan berubah, ini akan mempengaruhi jumlah kalori yang masuk.

Pola diet seperti ini sama seperti diet yang disebut dengan 'intermittent fasting', yaitu menggunakan jeda waktu untuk bisa mengonsumsi makanan.

Juga beberapa orang berusaha mengurangi sebanyak mungkin jumlah makanan yang dikonsumsi agar jumlah kalori yang masuk ke tubuh juga berkurang.

Meski demikian, mengurangi kalori secara berlebihan bukan cara yang tepat untuk menurunkan berat badan.

Hal ini malah bisa menyebabkan rasa lapar yang sulit tertahankan dan mengganggu kinerja tubuh.

Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan kalori per hari untuk diet harus disesuaikan agar penurunan berat badan dapat berjalan dengan efektif.

Berikut ini cara menghitung kalori per hari untuk diet bagi Anda yang berencana melakukan diet selama puasa agar tubuh tetap fit dan penurunan berat badan tercapai.

Kebutuhan kalori per hari untuk diet

Secara umum, wanita memerlukan sekitar 2.000 kalori per hari untuk mempertahankan berat badannya.

Untuk menurunkan sekitar 0,5 kg berat badan dalam seminggu, seorang wanita harus menurunkan konsumsi kalori per harinya menjadi 1.500 kalori.

Di sisi lain, rata-rata pria membutuhkan 2.500 kalori per hari untuk mempertahankan berat badan.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Menurunkan Kalori saat Puasa, Akhirnya Tak Lagi Stres Soal Masalah Berat Badan

Sementara untuk menurunkan sekitar 0,5 kg per minggu, kebutuhan kalori per hari untuk diet harus dipotong menjadi 2.000 kalori saja untuk pria.

Meski demikian, patokan di atas bergantung pada banyak faktor, misalnya usia, tinggi badan, berat badan, tingkat aktivitas, dan kesehatan metabolisme.

Sebenarnya, perkara hitung-hitungan kalori untuk diet cukup sederhana. Apabila kamu mengonsumsi lebih banyak kalori daripada kalori yang dibakar setiap harinya, berat badan akan naik.

Sebaliknya, apabila kamu mengonsumsi lebih sedikit kalori dan membakar lebih banyak kalori melalui aktivitas fisik, berat badan pun bisa turun.

Oleh karena itu, konsultasikan pada dokter atau ahli gizi untuk mengetahui berapa kalori yang kamu butuhkan setiap hari. Bersama dengan ahli gizi, kamu juga bisa menyusun rencana diet yang efektif.

Efek kurangnya asupan kalori dari kebutuhan yang direkomendasikan

Keinginan untuk menurunkan berat badan dengan cepat bisa membuat seseorang menurunkan asupan kalorinya jauh dari yang direkomendasikan.

Sebagian orang bahkan mengurangi asupan kalorinya hingga 800 kalori per hari saja atau bahkan lebih sedikit lagi.

Diet di atas biasanya tak memberi hasil penurunan berat badan yang permanen dan berpotensi merusak kesehatan secara keseluruhan.

Proses metabolisme yang lambat karena diet rendah kalori juga bisa menghambat tingkat penurunan berat badan. Kondisi ini juga menempatkan tubuh pada mode kelaparan sehingga kita lebih rentan untuk makan lebih banyak.

Tidak hanya itu, diet ini juga dapat memengaruhi tingkat energi kita. Ketika kamu makan terlalu sedikit, tubuh otomatis akan lebih lemas dan penurunan berat badan menjadi terhambat.

Pada kasus yang parah, kamu mungkin banyak kehilangan nutrisi penting yang bisa membahayakan kesehatan.

Baca Juga: 5 Makanan Rendah Kalori Tapi Mengenyangkan untuk Berbuka Puasa dan Sahur, Cocok bagi Orang yang Mau Diet Saat Puasa

Mengurangi kalori untuk diet dengan tepat

Kalori dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitas. Oleh sebab itu, kebutuhan kalori pun harus tetap dipenuhi meski sedang diet.

Berikut tips mengurangi kalori untuk diet dengan tepat yang bisa dilakukan:

1. Mengonsumsi lebih banyak protein

Menambahkan protein ke dalam diet menjadi cara yang efektif dan mudah untuk menurunkan berat badan.

Sebuah studi menunjukkan bahwa protein mampu mengurangi nafsu makan dan meningkatkan jumlah kalori yang kita bakar. Tubuh membutuhkan banyak energi untuk memetabolisme protein sehingga meningkatkan kalori yang dibakar hingga 80-100 kalori per hari.

Perasaan kenyang yang ditimbulkannya juga bisa membuat kita mengonsumsi lebih sedikit kalori per hari.

2. Menghindari minuman manis

Minuman manis, seperti minuman bersoda, minuman ringan, jus buah, susu coklat, serta minuman lain dengan tambahan gula, menjadi salah satu faktor kenaikan berat badan dan risiko obesitas.

Kalori cair dari minuman tersebut membuat otak sulit menyadari bahwa sudah banyak kalori yang masuk ke tubuh sehingga membuat kita tetap merasa lapar.

3. Mengurangi asupan karbohidrat

Mengurangi asupan karbohidrat membuat kita secara otomatis mengonsumsi lebih sedikit kalori.

Baca Juga: Nyesel Baru Tahu, Ternyata Memasak Nasi Merah Agar Pulen dan Tidak Keras Bisa Tambah Satu Bahan Dapur Ini

Selain itu, nafsu makan juga cenderung turun sehingga penurunan berat badan lebih rentan terjadi.

Sebuah penelitian bahkan menunjukkan bahwa mengurangi asupan karbohidrat bisa menurunkan berat badan 2-3 kali lebih banyak daripada diet rendah lemak.

4. Minum air putih lebih banyak

Minum lebih banyak air putih juga dapat meningkatkan jumlah kalori yang kita bakar hingga 90 menit.

Minumlah sekitar 8 gelas air setiap hari karena mampu membakar sekitar 96 kalori lebih banyak. Meminum air putih sebelum makan juga dapat membantu mengurangi rasa lapar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Berapa Asupan Kalori Per Hari agar Diet Berhasil?