Mengenal Kupat Jembut, Makanan Khas saat Momen Syawalan Lebaran di Semarang

By Idam Rosyda, Kamis, 18 April 2024 | 18:10 WIB
Kupat jembut makanan khas momen lebaran di Semarang (KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah)

SajianSedap.com - Ketupat atau dalam bahasa Jawa kupat merupakan salah satu hidangan khas saat lebaran, khusunya di Indonesia.

Hampir semua wilayah biasanya menghidangkan ketupat saat lebaran.

Namun ada salah satu hidangan khas ketupat di Semarang, Jawa Tengah yang pastinya membuat Sase Lovers kaget.

Khususnya bagi Anda yang bisa berbasa Jawa.

Pasalnya ada hidangan bernama kupat jembut atau ketupat jembut.

Jembut dalam bahasa jawa merupakan rambut kemaluan.

Tentu saja bukan berarti ketupat jembut ini mengandung bahan demikian.

Ketupat Jembut Khas Semarang saat Lebaran

Kupat jembut adalah makanan khas dari Semarang, Jawa Tengah.

Nama ketupat atau kupat jembut yang berupa ketupat yang sudah diisi sayuran.

Isian dalam ketupat jembut berupa taoge atau kecambah.

Kupat jembut biasanya dinikmati dengan opor ayam atau makanan berkuah lain.

Baca Juga: Cuma Modal Sedikit Bahan, Ini Dia Cara Jitu Membuat Api Menyala Di Atas Wajan Tanpa Tambahan Alkohol

Kupat jembut juga seringdisebut dengan kupat taoge, makanan tersebut sering kali dijual di perayaan Syawalan di Semarang.

Tradisi tersebut yang sudah berjalan sejak 1950-an bagi warga Jaten Cilik, Pedurungan, Semarang.

Hal itu sebagai bentuk rasa syukur atas selesainya puasa Ramadan dan puasa 6 hari syawal.

Warga membagikan kupat taoge kepada anak-anak, masyarakat berkumpul di masjid untuk menunaikan salat subuh berjamaah yang dilanjutkan doa bersama.

Setelah itu, warga dewasa yang berada di masjid mendapat pembagian ketupat taoge untuk dimakan secara bersama.

Kegiatan pun dilanjutkan pembagian ketupat taoge kepada ratusan anak yang sudah menunggu di luar.

Aba-aba pesta lebaran ketupat ini dimulai dengan membunyikan petasan dan bunyi tiang listrik yang dipukul dari sejumlah arah.

Saat itulah para anak-anak mulai berhamburan berebut ketupat taoge di sepanjang jalan.

Ketupat taoge pada awal mulanya dibuat untuk menyemarakkan Lebaran Syawal.

Lantaran keterbatasan biaya pada saat itu, sang perintis pada generasi pertama sepakat merayakannya dengan cara yang sederhana.

Adapun filosofi taoge dan sambal kelapa dimaksudkan untuk melambangkan sebuah kesederhanaan dalam hidup dengan tidak melulu kemewah-mewahan.

Baca Juga: 7 Tips Membuat Nasi Goreng Jadi Lebih Enak Dan Harum, Serasa Dimasakin Tukang Nasgor Favorit

Sedangkan dibelah tengah dan dimasukkan isi dimaksudkan bahwa antar warga sudah saling melepas kesalahan.

Serangkaian acara yang masih terjaga kelestariannya dilengkapi dengan 5.000-an buah ketupat taoge.

Sebanyak 4.500 di antaranya diperebutkan anak-anak dan juga masyarakat yang berjumlah 400-an orang.

Khusus untuk anak-anak, juga disediakan ketupat dengan isi uang.

Terkait ada istilah penyebutan Ketupat Jembut karena kampung Jaten Cilik lebih religius, maka warga setempat lebih nyaman menyebutnya sebaga kupat taoge.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Apa Itu Ketupat Jembut? Makanan Khas Tradisi Syawalan Semarang Sejak 1950-an

Baca Juga: 3 Bahan Kunci Agar Siomay Dimsum Kenyal Tanpa Pengenyal, Semua Bisa Contek Caranya