SajianSedap.com - Makanan yang disajikan dalam bentuk kering seperti digoreng, bisanya disukai anak-anak.
Seperti kentang goreng, ayam goreng, donat, aneka gorengan, atau makanan lain yang digoreng.
Selain itu, anak-anak juga menyukai makanan kemasan seperti keripik kentang atau popcorn.
Termasuk makanan cepat saji, yang memiliki ragam menu makanan yang digoreng.
Bukankah makanan tersebut paling disukai anak-anak?
Kenapa Gorengan Sebabkan Anak Jadi Agresif?
Faktanya, makanan yang diolah dengan cara digoreng ternyata bisa memengaruhi perilaku pada anak, lo.
Bagaimana caranya makanan yang digoreng bisa sebabkan anak jadi agresif?
Saat menggoreng makanan, kita akan menggunakan minyak.
Sebagian besar minyak mengandung lemak berbahaya yaitu lemak trans.
Hal inilah yang menjadi penyebab bahayanya mengonsumsi makanan yang digoreng karena lemak trans akan menempel pada makanan.
(Baca juga: Sayur Godog Tahu Cabai Hijau Pasti Habis Diserbu Sampai ke Kuahnya)
Mengenal Lemak Trans
Lemak trans terbagi antara lemak trans alami dan buatan.
Makanan yang berasal dari beberapa hewan akan menghasilkan lemak trans alami.
Contohnya susu dan mentega, yang memiliki kandungan lemak trans dalam jumlah kurang dari 5 persen dan tidak berbahaya.
Sedangkan lemak trans buatan yaitu lemak yang dihasilkan melalui proses industri, dengan cara minyak nabati ditambahkan hydrogen.
Cara ini akan membuat makanan lebih gurih dan rasanya tetap terjaga, meski disimpan dalam kurun yang lama.
Penelitian dari Public Library of Science mengatakan, lemak trans buatan merupakan lemak paling buruk untuk kesehatan.
(Baca juga: Bawang Goreng Pasti Renyah Dan Cantik Dengan Tips Jitu Ini)
(Baca juga: Enggak Sempat Sarapan? Buruan Buat Takoyaki Kentang ini )
Dampak Buruk Untuk Tubuh
Dilansir dari Health Day, para peneliti dari University of California San Diego School of Medicine melakukan penelitian mengenai akibat dari terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak trans buatan.
Penelitian ini menganalisa sekitar 945 pria dan wanita dewasa.
Kesimpulannya, mereka yang mengonsumsi makanan mengandung lemak trans buatan cenderung memiliki perilaku yang kurang baik, seperti tidak sabar, cepat marah, dan agresif.
(Baca juga: Makan Malam Mewah dan Praktis dengan Steak Salmon Asparagus)
Dampak yang sama juga dirasakan pada anak-anak.
Anak-anak akan memiliki perilaku yang negatif seperti agresif terhadap sesuatu.
Agresif merupakan kecenderungan perilaku seseorang yang ingin menyerang sesuatu.
Perilaku agresif ini dikaitkan dengan dorongan dari otak terhadap gerak motorik berupa tindakan.
Jika fungsi otak mengalami gangguan, maka gerak motorik juga ikut terganggu.
Di dalam otak terdiri dari banyak lemak.
Lemak dari makanan yang dikonsumsi juga ikut masuk ke otak.
Banyaknya lemak trans yang masuk ke otak akan memperlambat fungsi otak.
Kadar lemak trans di otak akan menggantikan fungsi lemak baik seperti omega-3 dan DHA.
Inilah yang membuat otak tidak berfungsi dengan baik dan memicu masalah yang melibatkan cara kerja otak salah satunya yaitu gerak motorik.
Terganggunya gerak motorik akan menimbulkan perubahan perilaku seseorang.
Untuk itu, para orang tua harus memberikan batasan kepada anak agar tidak terlalu banyak dan sering mengonsumsi makanan yang digoreng.
Nah, mulai sekarang, mari awasi terus makanan yang disantap oleh putra/putri kita.
(Baca juga: Langkah Mudah Membuat Ayam Masak Bawang Merah)
(Baca juga: Mie Rebus Bumbu Tomyam, Serasa Makan Malam Mewah Tanpa Ke Restoran)
(Baca juga: Perkedel Kentang Panggang Dengan Jagung, Hidapan Pelengkap Sederhana Dengan Tampilan Mewah)