Kekurangan Asupan Makanan Asin Bakal Jadi 'Kiamat Kecil' untuk Atlet Asian Games 2018, Ini Kata Ahli Nutrisi

By Miyanti, Kamis, 30 Agustus 2018 | 12:40 WIB
do the splits.warming-up.young beauty girl do exercises at the stadium (supershabashnyi)

Sajiansedap.id – Banyak di antara kita yang sering was-was kalau disuruh makan makanan yang asin.

Dalam makanan asin itu, kita takut mengandung garam yang berlebihan, meskipun rasanya enak.

Ketakutan itu bukan tanpa alasan, sebab selama ini garam sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi alias hipertensi.

Padahal kurang konsumsi garam juga tidak baik untuk tubuh.

Garam mengandung sodium yang diperlukan oleh tubuh.

Jika kurang asupan sodium, maka akan terjadi hiponatremia, gangguan pencernaan, masalah syaraf, hingga sakit kepala ekstrim.

Namun justru garam menjadi hal penting bagi para atlet Asian Games 2018 yang tengah bertanding.

BACA JUGA: Belajar dari Filosofi Durian, Hanifan Yudani Persatukan Jokowi dan Prabowo dalam Pelukan

Garam Penting untuk Meningkatkan Peforma Atlet

Garam sangat penting untuk meningkatkan peforma atlet.

Pasalnya jika atlet kurang asupan sodium bisa-bisa otot mereka jadi lemah, olahraga terasa lebih berat, dan dehidrasi pun menjadi lebih parah.

Apalagi kalau atlet ini suka melakukan olaharaga intensitas tinggi seperti fitness dan lain sebagainya, maka asupan sodium sangat penting.

Ilustrasi Garam Dapur

Dehidrasi bisa menyebabkan pusing dan lesu, sehingga akan berisiko ketika seseorang mencoba mengangkat beban.

Menurut psikolog olahraga sekaligus ahli nutrisi, Stacy Sims, terkait dehidrasi, sodium itu dapat membantu menyimpan cairan dalam tubuh, terutama volume plasma darah.

Psikolog olahraga dan konsultan performa di Renaissance Periodization, Alex Harrison juga menjelaskan bahwa ketika cadangan sodium menipis (kekurangan 2-4 persen dari berat tubuh), maka performa jantung juga akan terpengaruh.

"Ketika sodiumnya rendah, tubuh akan dehidrasi dan jantung bekerja lebih sulit untuk mencapai kerja tertentu," kata Harrison.

BACA JUGA: Cita Rasa Istimewa dalam Semangkuk Tahu Masak Santan Pasti Bikin Anggota Keluarga Minta Dibuatkan Lagi

Sementara itu, asupan garam juga tidak kalah penting untuk atlet yng melakukan olahraga semacam kardio.

Kardio adalah kegiatan olahraga yang membutuhkan pompa darah yang kencang dari jantung.

Jika terjadi penurunan volume darah dan denyut jantung, maka akan timbul masalah.

Selain itu, sodium juga merupakan perantara syaraf.

Bentuk olahraga Kardio

Tanpa elemen sodium yang cukup, sinyal elektrik dalam tubuh akan menurun, sehingga otot tidak bisa terbakar cepat dan urat tak akan berkontraksi.

"Hal ini menyebabkan otot melemah, dan membuat kita merasa lesu sepanjang latihan," kata Sims.

BACA JUGA: Cita Rasa Istimewa dalam Semangkuk Tahu Masak Santan Pasti Bikin Anggota Keluarga Minta Dibuatkan Lagi

Hal tersebut juga menandakan aliran nutrisi seperti potasium, kalsium, dan sodium yang berguna untuk regenerasi otot turut melemah.

Akibatnya para atlet tidak bisa berolahraga maksimal.

Pertanyaannya berapa tepatnya jumlah sodium yang diperlukan oleh tubuh agar tidak kekurangan atau kelebihan?

Jumlah Sodium yang Diperlukan

Tidak seperti asupan protein atau karbohidrat yang memiliki patokan tertentu, Sims dan Harrison sepakat tidak ada jumlah pasti tentang konsumsi garam ideal.

"Tergantung pada suhu, tipe olahraga, dan durasi, tipe pakaian, serta faktor genetis dari konsentrasi ion tubuh," kata Harrison.

Mungkin bagi beberapa orang, 1.000-1.500 miligram asupan garam dianggap ideal.

Namun ada pula mereka yang merasa belum cukup dengan 10.000 miligram, karena melakukan olahraga yang berdurasi panjang.

BACA JUGA: Udang Tepung Saus Tomat Sayuran Bikin Santap Siang Jadi Makin Istimewa

Sama seperti kebutuhan atlet, kebutuhan setiap orang juga berbeda setiap harinya.

Penelitian menunjukkan bahwa hanya orang-orang dengan tekanan darah tinggi yang perlu mengkhawatirkan asupan garam.

Adapun saran dari Harrison, apabila kita melakukan olahraga di bawah sejam maka konsumsi 1.500 miligram garam.

Jika lebih dari sejam, sebaiknya konsumsi 2.300 miligram per hari.

Bagaimana jika lebih dari dua jam?

Lebih dari dua jam jumlah konsumsi yang disarankan mendekati 4.000 miligram per hari.

BACA JUGA: Lihat Dapur Baru Nagita Slavina yang Diisi Perabotan Mahal, ‘Semua Gampang yang Penting Ada Duitnya!’

Cara Mengonsumsi

Cara mengonsumsinya sangat mudah, kita bisa membuat larutan garam untuk diminum selama dan setelah olahraga.

Namun, yang paling baik adalah menyertakan garam pada makanan asli selama sehari penuh.

Taburkan sedikit garam pada makanan, minuman, atau sup.

BACA JUGA: Ati Ampela Goreng Telur, Menu Sederhana yang Sangat Lezat dan Juga Mudah Dibuat