Menurutnya, ada beberapa pilihan kue yang bisa diolah dengan bahan pisang.
Akan tetapi pilihan jatuh kepada kue bolu crumble pisang, yang dinilai simpel pembuatannya dan cita rasanya disukai banyak kalangan.
“Uji coba kuenya beberapa kali, sempat dikukus dan dipanggang. Akhirnya dibuat cumble agar masih ada kandungan fiber atau serat dan nutrisinya, apalagi ditambah oats.,” papar Erwin, di sela acara Pasar Akhir Pekan di Jakarta, di mana Food Cycle ambil bagian di dalamnya.
Baca Juga : Resep Membuat Sosis Panggang Saus Keju, Cara Unik Agar Si Kecil Mau Sarapan
Ternyata, kue bolu crumble pisang ini juga memiliki sejarah yang berkaitan dengan fenomena pembuangan makanan.
“Dulu di Eropa, ketika sedang mengalami situasi sulit, warganya lebih banyak mengonsumsi bolu crumble. Menurut kami, konsepnya jadi nyambung,” imbu Erwin yang mengaku melakukan trial and error sebanyak 2 kali untuk uji resep kuenya.
Kue bolu cruble pisang Manna Cake dipasarkan melalui website www.kitabisa.com dan sudah masuk ke beberapa kafé.
Tentu saja, Manna Cake yang ada di kafe disajikan dalam tampilan yang lebih mewah, dialasi sebuah piring dan ditata secantik mungkin. “Harganya Rp 100 ribu untuk ukuran 15x7x4 cm dengan berat sekitar 350 gram,” tambah Herman.
Berdayakan Anak Jalanan
Nilai tambah dari Manna Cake ternyata tak hanya penggunaan bahan pisang yang nyarus busuk saja. Tetapi Food Cycle juga melibatkan para anak jalanan untuk ikut membantu membuat kue bolu crumble pisangnya
“Ya, kami juga memberdayakan anak-anak jalanan yang kami beri makanan dari kegiatan re-distribusi untuk ikut membuat kue bolu pisangnya,” ujar Herman. Anak-anak yang diberikan kesempatan untuk bisa masuk ke dapur Food Cycle rata-rata masih remaja, usia 13 tahun atau lebih.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR