"Diantaranya macam substrat, lama fungi kontak dengan substrat, kandungan air substrat, suhu dan kelembaban. Serta potensial gentik fungi," papar Dr Wiwi Wikanta.
Baca Juga: Dianggap Makanan Murahan, Siapa Sangka Tempe dan Oncom Bisa Mengobati Penyakit Mematikan ini
Perhatikan saat membuat oncom Wiwi mengungkapkan, ada dua hal penting yang dapat dikemukakan dalam pembuatan oncom.
Yaitu pemilihan bahan baku dan penentuan komposisi campurannya, merupakan faktor yang penting dalam proses pembuatan oncom.
Perlu adanya perhatian yang serius terhadap waktu simpan, baik bahan baku maupun oncomnya, untuk menghindari terkontaminasi dan penimbunan aflatoksin yang besar.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Selain itu komposisi campuran bahan baku sangat berperan dalam menentukan, baik kandungan zat gizi maupun kandungan aflatoksin pada oncom.
Komposisi bahan baku yang memberikan kandungan zat gizi lebih tinggi dengan kandungan aflatoksin yng relatif lebih rendah.
Wiwi juga menyarankan, bahwa masyarakat perlu mewaspadai tumbuhnya jamur kontaminan pada oncom, yaitu jamur Aspergillus sp.
Jenis jamur ini merupakan kontaminan makanan penghasil utama aflatoksin.
Baca Juga: Wajib Coba! 5 Resep Makanan Serba Spageti Ini Bisa Bikin Lidah Bergoyang Saking Enaknya
Oncom paling baik dikonsumsi 3 hari setelah fermentasi Oleh karena itu, perlu diperhatikan beberapa hal dalam konsumsi oncom, yaitu:
Oncom yang berkualitas paling baik dikomsumsi 3 hari setelah fermentasi.
Pembentukan aflatoksin oleh Aspergillus flavus pada kacang tanah steril memerlukan suhu dan waktu optimum, yaitu pada 25 derajat celcius selama 7-9 hari.
Perhatikan warna oncom, jangan sampai ada warna hitam di antara warna merah pada umumnya oncom.
Nah, sebelum membeli oncom, kita wajib tahu ciri-cirinya di atas ya.
Agar tidak bahaya bagi tubuh dan keluarga di rumah.
Baca Juga: Resep Oncom Taoge Bumbu Iris Enak, Menu Pelengkap Harian yang Cocok Untuk Teman Menyantap Nasi
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
KOMENTAR