SajianSedap.com - Merebus telur memang aktivitas yang mudah dilakukan.
Tinggal panaskan air air lalu rebus telurnya.
Tapi, biasanya saat merebus, telur akan retak dan putih telur akan keluar melalui celak retakan.
Alhasil bentuk telur jadi tidak sempurna bahkan bisa hancur.
Nah, ternyata ada lho cara mudah untuk mengatasinya, salah satunya dengan memasukkan jeruk nipis.
Kok bisa? berikut ulasannya agar Anda bisa mencobanya di rumah.
Cara Merebus Telur agar Tidak Retak
Beberapa tips bisa Anda lakukan untuk merebus telur agar tidak retak atau pecah.
Ada 3, tips mudah untuk melakukannya, salah satunya dengan jeruk nipis.
Berikut tipsnya untuk Anda.
1. Gunakan air dingin atau panas?
Saat memasukkan telur ke dalam panci dalam kondisi air sudah panas memang membutuhkan waktu yang lebih cepat.
Tetapi dengan cara itu justru membuat telur jadi retak karena terguncang oleh didihan air panas sehingga cangkang mudah retak.
Jika cangkang retak, biasanya putih telur akan keluar dari sela-sela retakan, sehingga membuat tampilan tampak tak bersih dan cantik.
Cara yang tepat adalah dengan menggunakan air dingin, meski butuh waktu sedikit lama tetapi telur tidak akan retak.
2. Waktu merebus telur
Kuning telur akan menjadi lebih keras setelah direbus kurang lebih 6 menit.
Untuk menghilangkan bakteri yang menempel pada telur tambahkan 2 sampai 4 menit agar bakteri benar-benar hilang.
Namun jika Anda terlalu lama merebus telur juga bukan cara yang benar.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Sebab kandungan nutrisi dan mineral pada telur akan berkurang.
Efek buruk lainnya jika merebus telur terlalu lama maka akan mengalami degenerasi protein yang justru berdampak pada kesehatan.
3. Cara Cegah telur retak
Jika sudah memasukkan telur pada air dingin tetapi masih saja retak, coba Moms beri udara dengan menggunakan jarum.
Atau Anda juga bisa gunakan irisan jeruk nipis agar kulit telur tak retak dan miliki tampilan yang indah saat dikupas.
Caranya cukup mudah, Anda hanya perlu tambahkan irisan jeruk secara bersamaan saat air mulai dipanaskan.
Cara Mencuci Telur yang Tepat
Selain cara merebusnya, Anda juga perlu memperhatikan saat mencuci telur.
Pasalnya telur tidak bisa sembarangan dicuci.
Di Amerika Serikat, ada aturan di mana perusahaan harus mencuci semua telur sebelum dipasarkan ke publik.
Proses pembersihan tersebut untuk menghilangkan lapisan pelindung alami yang disebut "bloom" atau "cuticle" dari permukaan telur.
Setelah telur dicuci, minyak mineral yang dapat dimakan dioleskan ke permukaan telur.
Pengolesan tersebut berfungsi mencegah bakteri tembus dan berpotensi mencemari telur.
Walau begitu, kebanyakan orang masih merasa perlu untuk mencucinya di rumah.
Padahal, menurut USDA (Departemen Pertanian AS) dan ahli gizi, kita tak perlu mencuci telur lagi, karena justru berisiko terpapar bakteri.
"Jika kamu mencuci telur sebelum memasaknya, karena cangkangnya keropos, air dapat mendorong bakteri ke dalam telur," kata Amy Leigh Mercree, pakar kesehatan dan penulis sepuluh buku, termasuk The Mood Book.
Risiko itu tetap ada jika kita menggunakan air dingin atau air mengalir.
Mencucinya justru memperparah kondisinya dan mencemari bagian dalam.
"Karena cangkangnya sangat keropos, kamu mendorongnya (bakteri) kembali ke permukaan telur," katanya.
Mercree mengakui, telur yang langsung dari peternak biasanya tidak melalui proses pencucian ketat, sehingga memiliki potensi lebih besar untuk bersentuhan dengan kotoran.
Nah, sekarang Anda sudah tahu, bukan, mengapa orang bilang jangan mencuci telur terlalu bersih?
Cara terbaik untuk mencuci telur adalah dengan menggunakan lap lembut yang dibasahi dengan air hangat tanpa harus menggosoknya keras-keras.
Dijamin, telur akan bersih tanpa merusak lapisan kulit terluarnya.
Dengan begitu, mutu telur pun tetap terjaga tanpa mengontaminasi bahan lainnya.
Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul, Dimasukkan Saat Air Mendidih Atau Dingin? Hati-hati Cara Merebus Telur yang Salah Tak Menghilangkan Bakteri Menempel
Cara Mencuci Jersey Bola yang Benar, Jangan Pakai Mesin Cuci Kalau Tak Mau Rusak
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR