Berdiri sejak tahun 1974, pemilik pertama pabrik pembuatan roti Kompyang ini adalah ibu Hani, namun kemudian dilanjutkan oleh Hari, salah satu anaknya yang kini menjadi generasi kedua.
Meski dulu produsen pembuat kompyang ini banyak, kini pembuatan roti kompyang milik Hari ini hanya satu-satunya di Solo.
"Dulu roti kompyang itu sebetulnya dari orang Tionghoa, untuk ibadah," Ujar Sutrisni, salah satu pegawai pembuatan roti Kompyang yang sudah bekerja sejak tahun 2004 di pabrik kompyang milik Hari.
Selain itu pembuatan roti Kompyang ini masih menggunakan cara tradisional loh Sase Lovers!
Untuk proses pembakaran atau pematangan, menggunakan tungku dengan bahan bakar kayu.
Sutrisni mengatakan bahkan tungku yang digunakan berasal dari Bayat, Klaten.
Untuk proses pembuatan juga terbilang unik.
Jika pembautan roti dimulai di pagi hari, pabrik pembuatan roti Kompyang yang berlokasi di wilayah Kampung Penjalan, Gandekan, Jebres, Surakarta ini justru dimulai jam 12 malam.
Setidaknya, membutuhkan 1,5 jam untuk proses pembuatan hingga matang.
"Dari proses awal itu kira-kira 1 setengah jam", jelas Sutrisni.
Baca Juga: Mencicipi Gudeg Mbak Yus, Kuliner Khas Solo yang Jadi Langganan Jokowi
Cara Mencuci Jersey Bola yang Benar, Jangan Pakai Mesin Cuci Kalau Tak Mau Rusak
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR