SajianSedap.com - Apakah makan setelah olahraga bikin gendut?
Punya berat badan berlebih menjadi momok bagi banyak orang.
Pemilik berat badan berlebih sering kali mengaku minder.
Sebab, orang yang berisi atau gendut sering mendapat body shaming.
Untuk itu, kini banyak yang melakukan segala cara untuk menurunkan berat badan.
Salah satunya dengan diet yang dibarengi olahraga.
Pelaku diet sendiri sangat berhati-hati saat melakukan olahraga.
Soalnya, ada anggapan soal olahraga yang sempat jadi perdebatan.
Yakni olaharaga bikin gendut kalau dilakukan sebelum makan.
Lantas apakah anggapan tersebut benar?
Simak penjelasan ahli berikut ini!
Makan setelah Olahraga Bikin Gendut, Mitos atau Fakta?
Tak sedikit orang yang memilih tidak makan setelah berolahraga.
Apalagi jika sesi olahraga dilakukan di malam hari.
Salah satu alasan umumnya adalah karena tidak mau olahraganya sia-sia.
Padahal, anggapan tersebut tidak tepat.
"Cara berpikir kebanyakan orang: saya olahraga untuk membakar kalori, dan lain-lain. Padahal, kalau setelah olahraga berat badan turun, itu bukan karena lemak berkurang tapi kita dehidrasi."
Hal itu diungkapkan oleh Sport Nutritionist sekaligus disease prevention Emilia Elfiranti Achmadi menjelaskan dalam sesi wawancara khusus bersama Bertolli di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (18/12/2018).
Menurutnya, tidak ada hubungan penurunan berat badan dengan makan atau tidak makan setelah berolahraga.
Faktor yang membuat berat badan turun adalah ketika seseorang melakukan olahraga secara konsisten dan mengatur pola makan.
Olahraga dianjurkan setidaknya dua hari sekali atau seminggu tiga kali.
Makan setelah olahraga pun tidak bermasalah untuk mengganti energi kita yang hilang setelah digunakan untuk berolahraga.
Hanya saja, porsi dan jenis makanan setelah olahraga perlu diperhatikan agar tetap seimbang.
Dalam jangka waktu 45 menit setelah latihan, seseorang dianjurkan untuk mengkonsumsi sesuatu yang kaya akan karbohidrat dan protein.
Sebab, dalam waktu tersebut tubuh kita sedang sangat siap untuk mengolah dan menyerap makanan.
Sehingga ketika dikonsumsi setelah 45 menit, penyerapan makanan akan menjadi kurang maksimal.
"Paling tidak minum susu dulu jadi proteinnya masuk. Tapi itu tidak cukup, jadi dalam waktu dekat harus makan proper meal. Misalnya pasta bolognese, ada karbohidrat dan dagingnya," ucap dia.
Makanan yang mengandung anti-inflamasi atau anti-peradangan juga perlu dikonsumsi setelah berolahraga.
Apalagi, tingkat peradangan seseorang yang berolahraga akan lebih tinggi daripada orang yang jarang berolahraga.
Lemak sehat dinilai efektif melawan peradangan. Beberapa makanan dengan lemak sehat antara lain kacang-kacangan, minyak zaitun, hingga alpukat.
"Tapi makan jenis lemaknya yang benar. Jangan dalam perjalanan pulang beli makanan cepat saji," kata perempuan yang sempat menangani nutrisi beberapa atlet Asian Games itu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Salah Kaprah Kita Soal Makan Setelah Olahraga
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR