SajianSedap.com -Belakangan ini banyak bermunculan restoran-restoran steak murah di Indonesia.
Biasanya, kita bisa dapat daging yang sangat empuk dengan harga di bawah Rp. 100 ribu.
Tak jarang ada juga yang menawarkan steak dengan harga di bawah Rp. 50 ribu, lo.
Restoran steak ini pun laris manis di serbu pembeli.
Tapi, pernahkah Anda bertanya bagaimana bisa daging steak murah dijual semurah itu?
Nah, Chef Edwin Lau pun membongkar kerugian makan steak murah di pasaran.
Ia membeberkan kalau kemungkinan besar kita sebagai pembeli telah ditipu oleh pedagang, lo.
Kok bisa?
Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan Chef Edwin Lau, kan?
Ia adalah salah satu celebrity chef paling terkenal di Indonesia.
Lewat Instagram pribadinya, Chef Edwin pun sering membagikan banyak fakta soal makanan.
15 November 2022 lalu misalnya, Ia membagikan informasi yang sangat berguna untuk Anda yang suka makan steak murah.
Ia menulis kalau kita ternyata ditipu oleh pedagang, lo.
Kenapa ya ?
"Hati-hati kalau makan Steak yg harganya “terlalu murah”.
Bukannya beracun atau daging busuk (maybe?), namun pahami dan sadari bahwa: You get what you pay for!", tulisnya di instagram.
Ternyata, menurut Chef Edwin, ada 3 alasan utama kita tertipu oleh trik pedagang steak.
Apa saja deretannya ?
"Kalau kalian pesan Prime Cuts (Tenderloin - Sirloin - Ribeye), mayoritas akan digantikan dengan secondary / utility cuts yang bentuknya hampir serupa namun harga modalnya jauh lebih murah.
Lagipula setelah dimasak kalian juga tidak akan tau perbedaannya, apalagi orang Indonesia paling doyan mengguyur saus ke atas Steak sehingga makin tidak kelihatan.
Dan untuk menutupi kekurangan rasa gurihnya (karena umumnya lebih rendah marbling & asam aminonya), penjual Steak di Indonesia mayoritas akan marinasi dagingnya dan disajikan dengan bumbu flavor kuat.
Sedangkan aslinya, daging hanya dimarinasi pakai garam & lada dan itupun hanya sebelum dimasak dan disajikan terpisah dengan sausnya.", tulis Chef Edwin.
"Penjual mendapatkan harga yg lebih murah dengan pembelian secara bulk, membeli sapi perah yg sudah tua / daging kadaluarsa, membeli daging frozen bonggolan yg tidak di wet-aging dahulu, maupun yang parah adalah menggunakan karkas dari tempat pembuangan hewan ternak yg mati akibat penyakit maupun infeksi tertentu.
Ya, jadi tidak hanya unggas saja yg kuburan masalnya digali ulang oleh para “mafia”, yg kemudian diawetkan dan dijual dalam bentuk suwiran untuk mie ayam, bakso, dll (terutama jenis gerobakan yg tidak terlacak Bpom - info dari sumber terpercaya).", tulisnya
"Ya, daging low grade disuntik dengan marbling palsu dari lemak nabati sehingga bobot massanya lebih berat sebelum dimasak, namun setelah kena panas saat memasak, hampir semua lemak cair tsb akan meluber keluar dari daging menjadi “sup” minyak.
Alhasil waktu disajikan daging akan menciut drastis dengan kesan aroma aneh dari lemak nabati.
Masih banyak lagi sebenarnya triknya, dan mungkin tidak semua penjual Steak murah melakukan ini (hopefully?).
Jadi, lebih baik nabung dulu untuk sekalian beli Steak berkualitas di steakhouse ternama ok.", tutupnya.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR