SajianSedap.com - Lontong adalah makanan khas Indonesia yang berkembang oleh masyarakat Jawa.
Lontong terbuat dari beras yang dibungkus dalam daun pisang dan dikukus di atas air mendidih selama beberapa jam.
Setelah matang bentuknya padat dengan tesktur lembut dan umumnya disajikan dengan sate, rujak, rendang atau gulai kambing.
Untuk mendapatkannya cukup mudah, banyak penjual lontong yang mudah ditemukan di pasar.
Namun apabila ingin membuatnya sendiri pun tidaklah susah dilakukan.
Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana membuat lontong daun bisa padat dan tidak buyar.
Sekaligus juga membuat lontong tidak mudah basi dan tahan lama untuk disimpan sebagai stok.
Untuk hal itu, berikut ini ada beberapa tips masak yang bisa dicoba untuk mendapat lontong daun yang padat dan pulen.
Dijamin hasil lontong buatan sendiri bisa sebagus beli di pedagang dan enak untuk disantap.
Untuk menghasilkan lontong yang padat dan tidak cepat lembek, ada beberapa tips khusus yang harus kamu praktikkan.
Berikut tips membuat lontong padat menyadur dari buku "Resep Andalan Resto Indonesia - Lontong & Ketupat" karya Wahyuni Mulyawati terbitan PT Gramedia Pustaka Utama.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Kediri yang Terkenal, Ada yang Bentuknya Mirip dengan Lontong
Cara membuat lontong mudah saja. Namun supaya lebih pulen dan dapat, gunakanlah beras yang berkualitas.
Jangan gunakan beras pera karena dapat membuat tekstur lontong mudah hancur setelah dimasak.
Jenis beras yang bisa kamu gunakan misalnya IR 64 atau mentik.
Beras untuk lontong baiknya diaron terlebih dulu supaya cepat matang.
Pengaronan pun dapat membuat lontong lebih pulen, padat, dan tahan lama.
Jika belum tahu, teknik aron adalah teknik memasak zaman dahulu, di mana beras direndam dalam air lalu dikukus setengah matang. Selanjutnya, beras dimasak sesuai resep.
Lontong jangan diisi beras terlalu banyak. Sebab, setelah matang beras akan mengembang dan memadati pembungkusnya.
Guna mengantisipasi agar lontong tidak buyar, maka isi beras sekitar sepertiga atau setengah bagian saja.
Waktu merebus atau mengukus lontong tergantung dari panci yang digunakan.
Oleh sebab itu, baiknya cek lontong secara berkala untuk mengecek kematangannya.
Jangan lupa tiriskan lontong dan dinginkan sebelum dipotong dan dihidangkan.
Baca Juga: Cara Membuat Lontong yang Padat dan Gak Gampang Basi, Rebusnya Harus dengan Cara Ini
Kemudian faktor lontong bisa bertahan lama, dipengaruhi dari proses memasaknya menurut Executive Chef Mercure Jakarta Gatot Subroto, Yudha Prayogi.
Saat dimasak, lontong harus benar-benar matang. Lontong butuh dimasak empat hingga lima jam, jika sudah matang tiriskan kemudian siram dengan air dingin yang matang.
“Biasanya kalau selesai memasak lontong yang setelah direbus itu ada buih-buih kotor sisa uap rebusannya dan lendir dari daun pisangnya. Nah itu perlu dibersihkan," papar koki yang akrab disapa Yogi ini kepada Kompas.com, Minggu (24/5/2020).
Air dingin yang dimaksud adalah air dengan suhu normal dan harus air matang.
Hal tersebut bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan lendir sisa air rebusan.
Lendir tersebut jika dibiarkan bisa berubah menjadi bakteri dan bisa membuat lontong cepat basi.
Selain lebih bersih dan awet, lontong yang disiram air akan memiliki kadar gula lebih rendah dibandingkan dengan lontong yang panas.
“Agar lebih lama, lontong bisa dibuka dan dilepaskan dari daunnya lalu dipindahkan wadah yang kedap udara,” papar Yogi.
Lontong yang dipisahkan dengan daun pisang bertujuan untuk menghilangkan lendir dari daun pisang.
Selain itu, tujuan dari lontong yang dimasukan ke plastik menjaga agar lontong tetap kering.
Lontong bisa disimpan dalam wadah yang kedap udara, misalnya menggunakan plastik yang ditutup rapat atau toples.
Baca Juga: Cara Membuat Lontong yang Padat dan Kenyal, Antigagal Kalau Pakai Tips Ini
Hal tersebut juga menjaga lontong agar tidak terkontaminasi dengan bau dari bahan makanan lain yang disimpan di dalam kulkas.
Selain itu wadah hampa udara akan menjaga kualitas lontong tetap kenyal dan tidak kering.
Sebelum disimpan di kulkas jangan lupa angin-anginkan lontong terlebih dahulu.
“Di angin-anginkan itu juga agar suhu lontong menjadi dingin, lalu juga agar lontong tidak cepat berlendir. Kulkasnya juga tidak terkontaminasi dengan suhu panas lontongnya,” ujar Yogi.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR