SajianSedap.com - Berencana masak soto untuk buka puasa hari ini?
Wah itu ide yang bagus karena menu ini pasti disambut hangat seisi rumah.
Tapi, berhati-hatilah kala memilih isian soto.
Soalnya, soto ternyata sebaiknya tidak dicampur dengan 2 bahan berbahaya ini.
Sayangnya, dua bahan ini ternyata jadi campuran soto favorit semua orang.
Nah, Anda yang selama ini tidak tahu harus baca artikel ini supaya gak nyesel belakangan.
Makan soto ternyata tak selalu menyehatkan, lo.
Apalagi kalau sotonya ditambah 2 bahan ini.
Efeknya ternyat berbahaya dan buruk banget untuk kesehatan.
Sesi makan belum lengkap rasanya, tanpa ditemani makanan bertekstur kriuk ini.
Beragam jenis kerupuk menyertai sejumlah makanan favorit.
Sebut saja soto betawi yang klop disantap bersama kerupuk emping asin.
Rasanya emping yang dicelup ke kuah soto itu nikmat luar biasa.
Tapi, tahukah kamu kalau perpaduan soto santan dan emping sangat tidak baik untuk tubuh?
Seperti diketahui, emping merupakan makanan penyebab asam urat nomor 1.
Efek sampingnya jika dimakan berlebihan bisa bikin sakit badan hingga asam urat berbahaya, lo.
Selain itu, Ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum. menjelaskan, kalori makanan "ringan" seperti kerupuk dan emping tidak bisa dipandang sebelah mata.
Pasalnya, di balik renyahnya tiga buah kerupuk kaleng atau kerupuk mi berukuran sedang, bisa mengandung 476 kalori (kkal).
Sedangkan, emping dengan berat 100 gram bisa mengandung 432 kalori (kkal).
Padahal, kebutuhan kalori orang dewasa (dengan kondisi kesehatan normal) di Indonesia rata-rata 2.000 kkal per hari.
Saat Anda makan 100 gram emping saja, kalorinya bisa menyalip satu potong cheese cake yang mengandung 319 kkal.
Baca Juga: Resep Soto Ayam Kuning, Menu Buka Puasa Simple Dengan Kuah Super Gurih
Kalori emping ini juga lebih banyak ketimbang cheese burger yang mengandung 380 kkal, atau mi instan goreng yang mengandung 380 kkal.
"Mari bijak memilih asupan. Orang Indonesia normalnya membutuhkan 1.500-2.000 kkal sehari, bukan per buka mulut atau makan," jelas Tan.
Jadi, kebayang kan berapa besar kalori yang masuk ke tubuh kalau kita makan soto betawi yang bersantan ditambah emping?
Melansir Live Strong, begitu pasokan kalori terlalu banyak atau lebih besar daripada yang dikeluarkan untuk beraktivitas, tubuh seseorang dapat menyimpan kelebihannya sebagai lemak.
Kelebihan kalori umumnya disimpan dalam bentuk trigliserida atau lemak jahat.
Timbunan lemak jahat dalam tubuh ini dalam jangka panjang dapat menyumbat pembuluh darah arteri di jantung.
Dampaknya, arteri dapat keras, kaku, dan menyempit.
Pengerasan dinding arteri ini meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Selain itu, kelebihan kalori dalam tubuh dapat meningkatkan berat badan, risiko penyakit hati berlemak, tekanan darah tinggi, sampai kanker.'
Penimbunan lemak juga bisa meningkatkan tekanan pada sendi, biang osteoartritis.
Sementara itu, penimbunan lemak di sekitar leher dapat menyebabkan penderitanya mengalami berhenti bernapas selama beberapa saat ketika tidur (sleep apnea).
Baca Juga: Menu Sahur : Resep Soto Ayam Lamongan Enak, Hidangan Pilihan Untuk Bangkitkan Nafsu Makan
Memang paling enak kan makan soto dengan jerohan seperti kikil, babat, otak, paru sampai hati?
Tapi, kalau masih ada pilihan daging, sebaiknya daging menjadi opsi utama.
Soalnya, jerohan yang dicampur dengan soto terutama santan akan berubah jadi double kolesterol.
Jeroan soalnya terbukti mengandung juga kolesterol tinggi.
Melansir Buku Dasar-Dasar Gizi Kuliner (1998) oleh C. Soejoeti Tarwotjo, jeroan adalah sumber zat kolesterol.
Asupan kolesterol dari makanan yang berlebihan tentu bisa memicu masalah kolesterol tinggi.
Seperti diketahui, jumlah kolesterol yang terlalu banyak di dalam darah dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras atau menyempit (aterosklerosis).
Apabila aliran darah menuju jantung sampai terganggu, maka dapat terjadi penyakit jantung.
Jika tidak diobati, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi berbahaya berupa serangan jantung.
Beberapa studi bahkan menemukan hubungan linier antara hiperkolesterolemia dan risiko hiperurisemia (penyakit asam urat).
Oleh sebab itu, konsumsi jeroan harus dipantang oleh penderita asam urat.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR