SajianSedap.com - Ikan adalah jenis makanan bergizi yang bisa kita jadikan sebagai bahan konsumsi harian.
Ini merupakan bahan makanan yang kaya nutrisi dan sangat baik jika dikonsumsi anak-anak demi membantu tumbuh kembangnya agar lebih maksimal.
Ikan juga bisa menjadi alternatif bagi masyarakat untuk memenuhi protein tubuh, selain makan daging dan ayam yang harganya lebih mahal.
Untuk mendapatkan manfaatnya, kita bahkan disarankan makan ikan setiap hari.
Tak perlu ikan mahal, seperti ikan salmon, sebab ikan yang banyak ditemui di pasar juga tak kalah kaya nutrisi.
Baik ikan laut atau ikan air tawar, seperti ikan mujair, bandeng, patin, dorang, cakalang, dan masih banyak lainnya, semuanya sama-sama baik untuk tubuh.
Ikan ini bisa dikonsumsi dalam bentuk segar maupun pindang. Namun banyak ibu rumah tangga memilih ikan segar karena masih terjaga rasanya.
Namun dalam memilih ikan segar harus tahu mana ikan yang masih benar-benar segar. Sebab tak jarang ada penjual nakal yang menjual ikan berformalin untuk menjaga kesegarannya.
Lihat berikut ini perbedaan ikan berformalin dan ikan segar sebelum membelinya.
Agar lebih hati-hati, berikut ciri ikan segar dan berformalin dikutip dari laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia kkp.go.id.
Lengkap dengan bahaya untuk kesehatan jika sering mengonsumsi ikan berformalin.
Formalin merupakan salah satu bahan pengawet yang tidak boleh digunakan atau ditambahkan secara langsung dalam produk makanan maupun hasil perikanan.
Beberapa efek yang muncul setelah mengonsumsi makanan berformalin adalah sakit perut, mual dan muntah-muntah. Bahkan jika dosisnya tinggi akan berakibat pada kematian.
Ikan yang mengandung formalin akan terlihat dari tampilan fisiknya.
Ikan berformalin memiliki bola mata dan pupil tenggelam, keruh, dan tampak lendir kuning tebal.
Di sisi insangnya, ikan berformalin cenderung berwarna pucat, kusam dan agak keputihan. Warna pucat dan kusam juga terlihat pada permukaan kulit ikan berformalin.
Tekstur kulit akan terasa keras dan pata bila ditekan dengan jari, serta mengeluarkan bau asam.
Dari sisi dagingnya, sayatan ikan berformalin tampak berwarna pucat kusam dan isi perut tidaklah utuh seperti ikan segar.
Dari sisi matanya, ikan yang segar biasanya memiliki perbedaan mata yang mudah dikenali.
Ia bermata menonjol dengan pupil berwarna hitam mengkilat. Ikan segar juga memiliki selaput mata yang jernih. Dari sisi insangnya, ikan segar cenderung berwarna merah cerah.
Permukaan ikan segar juga memiliki warna cemerlang (spesifik jenis) dan bertekstur elastis bila ditekan.
Terakhir, ikan yang segar akan lemas lunglai ketika dipegang. Untuk dagingnya, ikan segar biasanya memiliki sayatan berwarna cerah dan sedikit warna kemerahan di sepanjang tulang belakang. Selain itu, isi perut ikan segar juga masih utuh.
Kabar baiknya lagi, mengonsumsi ikan sangat bagus untuk membantu meningkatkan sistem imunitas agar kita tidak mudah jatuh sakit.
Melansir Huffingtonpost, riset dari Michigan State University dan East Carolina University telah membuktikan manfaat omega 3 pada ikan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Dalam riset tersebut, peneliti menemukan bahwa asam lemak omega 3 pada ikan dapat meningkatkan aktiivtas sel darah putih yang disebut sel B.
Sel B merupakan bagian vital dalam respon kekebalan tubuh yang membantu kita melawan infeksi.
Selain itu, ikan juga mengandung Vitamin D yang dapat mengubah aktiivtas dan jumlah sel darah putih atau limfosit T.
Hal ini sangat membantu dalam mengurangi penyebaran bakteri dan virus dalam tubuh.
Selain itu, kekurangan vitamin D juga dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh yang membuat kita rendah terserang infeksi.
Selain paparan sinar matahari, asupan vitamin D ini bisa kita dapatkan dengan mengonsumsi ikan seperti salmon, tuna, dan sarden.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hati-hati, Ini Ciri Bedakan Ikan Segar dan Berformalin
5 Cara Aman Hilangkan Panu di Kulit, Gak Perlu Obat Tetes yang Rasanya Panas saat Dipakai
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR